Pada tanggal 10 November 2025, masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan yang ke-80. Peringatan Hari Pahlawan 2025 mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”.
Tema tersebut menegaskan bahwa perjuangan para pahlawan tidak berhenti pada masa lalu, tetapi harus dilanjutkan oleh generasi muda melalui tindakan nyata dan semangat pantang menyerah.
Hal yang wajib dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan 2025 adalah melaksanakan upacara bendera. Ini merupakan salah satu cara untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan Indonesia pada 10 November 1945 dalam mempertahankan kesatuan dan kesatuan NKRI. Diharapkan kegiatan ini dapat memotivasi para generasi zaman kini untuk terus memperjuangkan keadilan dan menjunjung tinggi kebenaran.
Susunan Upacara Hari Pahlawan 2025
Pelaksanaan upacara bendera menjadi acara pokok dalam peringatan Hari Pahlawan. Di bawah ini, tercantum susunan pelaksanaan upacara bendera memperingati Hari Pahlawan.
• Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.
• Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.
• Pengibaran bendera Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara.
• Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina Upacara.
• Pembacaan Pancasila.
• Pembacaan Pembukaan UUD 1945.
• Pembacaan pesan-pesan Pahlawan (ditentukan panitia).
• Amanat Pembina Upacara.
• Pembacaan Do’a.
• Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.
• Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.
• Upacara selesai.
Pesan-Pesan Inspiratif Pahlawan Nasional
Dalam pelaksanaan upacara, terdapat sesi pembacaan pesan-pesan pahlawan yang berisi kutipan penuh makna dari para tokoh bangsa. Berikut 10 pesan pahlawan yang bisa dijadikan referensi panitia upacara:
1. Ir. Soekarno
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
2. Bung Tomo
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga”.
3. Kapitan Pattimura
“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak pattimura-pattimura muda akan bangkit”.
4. Gubernur Suryo
“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita adalah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”.
5. Jenderal Sudirman
“Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.
6. I Gusti Ngurah Rai
“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai”.
7. Mohammad Hatta
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar untaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi”.
8. Abdul Muis
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang”.
9. Dokter Cipto Mangunkusumo
“Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu adalah kamu, hari generasi muda!”.
10. Supriyadi
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan, ataupun gaji yang tinggi”.
