Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang lansia berinisial SL di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat mengakhiri hidupnya, Minggu (13/4/2025) pukul 09.30 Wita. Perempuan berusia 69 tahun itu diduga stres akibat penyakit yang dideritanya.
Kasi Humas Polres Sikka Iptu Yermi Soludale mengatakan kejadian bermula saat suami SL, G (68), dan anak kandungnya, DR (32) pergi ke gereja. Sedangkan SL tinggal sendiri di rumah.
Sekitar pukul 9.30 Wita, G dan DR kembali dari gereja dan hendak ganti pakaian misa. Saat itu mereka tidak melihat SL. DR kemudian membuka pintu dapur dan kaget melihat ibunya tergantung.
“DR kemudian memanggil ayahnya, G membuka tali yang terikat pada leher SL dan membaringkan SL di tempat tidur,” kata Yermi kepada infoBali, Minggu.
Seusai menurunkan SL, keluarga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polsek Nita. Polisi kemudian mengamankan TKP, menghubungi tim identifikasi Polres Sikka, dan menghubungi dokter untuk melakukan visum luar terhadap korban.
“Diduga korban nekat gantung diri karena stres dengan sakit yang dideritanya. Menurut keluarga, korban sering mengeluh sakit pada bagian perutnya, tapi korban menolak berobat di rumah sakit,” imbuh Yermin.
Yermi menyebut polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Jasad SL disemayamkan di rumah duka.
“Keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi,” tandasnya.