Ketut Parmi (73), seorang perempuan lanjut usia (lansia) di Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali ditemukan, tewas rumahnya. Diduga kuat, dia menjadi korban perampokan. Dugaan itu dikuatkan dengan hilangnya sejumlah perhiasan dan uang tunai puluhan juta rupiah.
“Benar ada laporan tentang curat (pencurian dan pemberatan),” kata Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, saat dikonfirmasi, Kamis (24/7/2025).
Yohana mengatakan kasus ini masih diselidiki. Kasus ditangani oleh Satreskrim Polres Buleleng. Berdasarkan laporan peristiwa itu diketahui pada Kamis (17/7/2025). Awalnya pelapor atas nama Puja Dewantara yang merupakan cucu korban pergi melayat ke rumah tetangga pada Rabu (16/7/2025) sekitar pukul 20.00 Wita.
Puja sempat pulang ke rumahnya Kamis (17/7/2025) sekitar pukul 00.05 Wita untuk makan. Kemudian kembali lagi ke rumah tetangganya untuk melayat sekitar pukul 02.34 Wita.
“Selanjutnya pelapor kembali pulang pada pukul 02.59 Wita dan mendapati pintu kamar nenek pelapor (Korban) atas nama Ketut Parmi terbuka, tapi tidak lebar,” jelasnya.
Namun, saat itu Puja tidak curiga. Ia langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Paginya, sekitar pukul 07.00 Wita, ia mulai merasa ada yang tidak beres karena neneknya belum juga bangun.
Puja lalu memanggil ayahnya Komang Joy Wirawan dan perawat neneknya Luh Armini untuk mengecek ke kamar sang nenek. Saat mereka masuk ke kamar, Parmi ditemukan sudah meninggal dunia. Kondisi korban disebut meninggal dalam keadaan tidak wajar. Dugaan adanya tindak kriminal semakin menguat setelah Puja mengecek brankas milik neneknya sekitar pukul 16.00 Wita.
Puja mendapati brankas tersebut dalam kondisi kosong. Barang-barang di dalamnya raib. Adapun barang-barang yang hilang di dalam brankas berupa uang tunai senilai Rp 80 juta dan beberapa perhiasan emas di antaranya gelang, kalung, cincin, anting-anting, bunga emas pucuk, dan liontin.