Kebakaran terjadi di ruang laboratorium fisika SMAN 1 Solor Barat, Desa Nuhalolon, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tadi pagi, sekitar pukul 09.15 Wita. Kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Kepala SMAN 1 Solor Barat, Antonia Nuna Kein, mengatakan kebakaran terjadi saat para siswa sedang mengikuti kegiatan praktik dalam rangka program Profil Penguatan Pelajar Pancasila semester genap tahun pelajaran 2024/2025.
“Tiba-tiba muncul asap dan api dari ruangan laboratorium fisika. Kejadian sangat cepat dan kami belum mengetahui penyebab pastinya,” kata Antonia dalam keterangan resmi, Rabu (28/5/2025).
Menurut Antonia, ruangan laboratorium tersebut berisi sejumlah peralatan penting untuk menunjang pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Sebagian besar atap bangunan dan alat-alat belajar itu hangus terbakar.
Antonia menuturkan, guru, siswa, dan warga sekitar langsung bergotong royong memadamkan api agar tidak merembet ke ruangan lainnya. Meski dengan keterbatasan air, upaya pemadaman akhirnya membuahkan hasil.
“Api berhasil dipadamkan berkat bantuan semua pihak, selain guru, siswa, dan masyarakat, kami juga dibantu dua truk penjual air dari Desa Daniwato serta tim dari Kepolisian Sektor Solor yang dipimpin Kapolsek Solor, Iptu Fidelis Perang,” jelasnya.
Pihak sekolah kini tengah menyiapkan laporan kerugian material senilai Rp 150 juta kepada Dinas Pendidikan NTT. Antonia berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah provinsi agar kegiatan praktikum siswa tidak terganggu terlalu lama.
“Kami sangat berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ini penting agar kegiatan praktikum siswa tidak terhambat terlalu lama,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau seluruh guru dan siswa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, khususnya di ruang-ruang yang menyimpan alat elektronik dan bahan mudah terbakar.
“Khusus di ruangan yang menyimpan alat elektronik dan bahan mudah terbakar,” tandasnya.
