Kuburan atau setra Desa Adat Bongan, Tabanan, Bali, tergerus akibat hujan deras pada Rabu (10/9/2025) dini hari. Akibatnya, jenazah yang sudah dikubur menyembul sehingga terlihat jelas.
Tokoh masyarakat Desa Adat Bongan, Ni Made Rai Santini, menjelaskan kejadian ini diketahui pada dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Warga yang tinggal di dekat kuburan bahkan mendengar kerasnya gerusan air.
“Jenazah yang masih terbungkus kain terlihat, terutama yang dikubur waktu pandemi COVID-19. Selain itu, beberapa jenazah ada yang tergerus aliran air,” ujar Rai Santini.
Atas kejadian itu, warga pengempon setra yang terdiri dari empat banjar, yakni Banjar Bongan Gede, Banjar Bongan Tengah, Banjar Bongan Lebah Baleran, dan Banjar Bongan Lebah Beloda, bergotong royong menguburkan kembali jenazah yang timbul.
“Sudah diupacarai dan dikuburkan kembali. Dan lubangnya sudah kami tutup dengan terpal,” imbuh perempuan yang duduk di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan itu.
Rai Santini mengungkapkan di setra tersebut belum terdapat senderan. Walhasil, ketika air sungai meluap, tanah setra tergerus.
“Semoga mendapat atensi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan agar bisa dibuatkan senderan,” harap Rai Santini.