Pejabat Israel masih bungkam mengenai kritikan Kanselir Jerman Frierdrich Merz atas operasi militer Negeri Zionis itu di Jalur Gaza. Sebelumnya, Merz menyebut situasi di Palestina sebagai tragedi kemanusiaan.
Dilansir infoNews, saat berbicara di Europaforum yang digelar Westdeutscher Rundfunk di Berlin, Merz menyebut mengaku “tak lagi memahami tujuan” Israel menggelar operasi militer teranyar, dan menekankan meski menyadari beban sejarah, Jerman tidak bisa diam saat “hukum humaniter internasional jelas-jelas dilanggar.” Menurut Merz, “jika batas-batas itu dilewati, maka kanselir Jerman juga harus bersuara.
Pernyataan Merz merupakan ungkapan paling sengit dari seorang pejabat tinggi Jerman terhadap tindakan Israel di Gaza. Ucapannya itu sontak direspons Duta Besar Israel untuk Jerman, Ron Prosor, yang menyatakan bahwa “kata-kata Kanselir Friedrich Merz memiliki bobot” dan karena Merz adalah sahabat Israel, ucapannya dianggap serius, berbeda dengan pihak yang, menurut Prosor, “hanya mengkritik Israel secara sepihak.”
Simon Wolfgang Fuchs, pakar Islam dari Universitas Ibrani Yerusalem, mencatat minimnya reaksi pejabat pemerintah Israel terhadap Merz di tengah ramainya liputan media nasional. Menurutnya, hal ini menunjukkan komentar sang kanselir dianggap serius, tapi tetap disampaikan dengan hati-hati.
“Kemungkinan karena Merz, meski mengkritik, tetap menyampaikan pandangannya dengan cukup hati-hati terkait konsekuensi yang mungkin timbul,” ujarnya.
Artikel ini sudah tayang di infoNews, baca selengkapnya