Krisis Sampah di Mataram: TPA Kebon Kongok Tutup, Sampah Makin Menggunung

Posted on

Ratusan ton sampah warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menumpuk setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok di Lombok Barat tutup sejak Minggu (12/10/2025). Penutupan TPA menyebabkan sebagian besar sampah tidak dapat diangkut ke lokasi pembuangan.

“Sabtu kemarin dibukanya setengah hari, Minggunya tutup total. Kalau terganggu sih terganggu. Artinya ada sampah yang tidak terangkut,” kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah saat dikonfirmasi di Mataram, Rabu (15/10/2025).

Menurut Irwansyah, akibat penutupan itu, sekitar 200 ton lebih sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sandubaya di Sweta. Namun, DLH mengangkut sampai tiga ritase ke TPA Kebon Kongok hari ini.

“Kondisi disana lagi licin, jadi (kendaraan) pada antre dan menghambat untuk pembuangan sampah,” jelasnya.

Ia berharap masyarakat bisa mengolah sampahnya sendiri. Sebab, TPA bukan tujuan akhir, tapi hanya tempat pemrosesan akhir.

Sementara itu, Sekda Kota Mataram Lalu Alwan Basri menjelaskan saat ini Kota Mataram tengah memasuki kondisi krisis sampah. Hampir sebagian besar TPS terjadi penumpukan sampah yang menggunung. Hal ini terjadi karena buka tutupnya TPA Kebon Kongok.

“TPA Kebon Kongok tutup dua harian ini,” katanya.

1.000 Ton Sampah Menggunung di TPS Sandubaya

Warga Mataram mengeluhkan bau busuk yang menyengat dari ribuan ton sampah menumpuk di TPS Sandubaya. Sampah tersebut mengganggu aktivitas warga saat melintas di area TPS.

“Kalau sebelumnya, aroma sampahnya memang tercium lah, kalau kami lewat Sweta. Tapi, beberapa hari terakhir, baunya semakin busuk,” kata Sherli, salah satu warga Kota Mataram, saat diwawancarai infoBali, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, aroma tak sedap itu makin kuat sejak musim hujan tiba. Lalat hijau berukuran besar juga mulai bermunculan di sekitar area jalan dekat TPS.

Hal senada disampaikanFikri, warga lain yang kerap melintas di sekitarTPS. Ia mengaku pusing akibat bau menyengat yang keluar dari arah tumpukan sampah.

“Biasanya kalau lagi olahraga dekat sini, aromanya nggak sampai keluar. Kok beberapa hari terakhir, aroma busuknya makin nendang, nggak tahan banget kalau lewat sini,” ujarnya pada infoBali, Rabu.

Pantauan infoBali di lokasi menunjukkan, volume sampah di TPS Sandubaya kian membludak. Dari pintu masuk, gunungan sampah tampak berjejer di kanan dan kiri area.

Cairan hitam berbau menyengat menetes dari tumpukan. Sementara lalat hijau dan belatung tampak memenuhi sekitar lokasi.

“Solusinya, kami mempercepat pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA Kebon Kongok. Ini kami lakukan untuk menghabiskan sampah-sampah yang ada di TPS ini,” kata Irwansyah.

Irwansyah menyebut, saat ini volume sampah yang menumpuk di TPS Sandubaya mencapai sekitar 1.000 ton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *