Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Nagekeo Bertambah Jadi 6 Jiwa

Posted on

Korban tewas akibat banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah menjadi enam jiwa. Terbaru, korban atas nama Ermelinda Co’o (sebelumnya ditulis dengan inisial EC) mengembuskan napas terakhir di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeremo, Mbay, Nagekeo, tadi sore.

Ermelinda meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama enam hari di ICU RSUD Aeremo. Warga berusia 36 tahun itu berasal dari Kampung Sawu, Desa Sawu, lokasi terparah yang diterjang banjir bandang Nagekeo pada 8 September lalu.

“Meninggal dunia di RSUD Aeremo pukul 15.00 Wita,” ungkap Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suariawan, Minggu (14/9/2025).

Dewa mengatakan Ermelinda mengalami luka robek pada kaki kanan, luka lecet pada kedua kaki, dan benturan pada dada akibat banjir bandang. Ermelinda sempat tertimbun lumpur dan kayu di dalam rumahnya di Kampung Sawu.

Direktur RSUD Aeremo, Chandrawati Saragih, juga membenarkan Ermelinda telah meninggal dunia. Hingga saat ini, masih ada sebanyak tiga korban banjir bandang Nagekeo yang belum ditemukan.

Sebelumnya, Chandrawati mengatakan Ermelinda tertanam lumpur akibat banjir bandang di daerah itu. Korban dirawat di ICU RSUD Aeramo sejak 9 September atau sehari setelah banjir bandang itu terjadi.

“Korban ini tertanam di lumpur. Didiagnosa gagal ginjal akut dan sepsis sehingga pasien butuh perawatan intensif,” ungkap Chandrawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *