Korban Penipuan Kos-kosan di Denpasar, Tony dan Alvin Berbagi Pengalaman

Posted on

Tony (28), warga asal Bandung, adalah salah satu korban penipuan kos-kosan yang terjadi di Denpasar. Tony mengaku tertipu setelah tergiur tawaran paket sewa kamar kos dengan jangka waktu enam bulan.

“Sama Bu Elsa (sosok yang mengaku pemilik kos) ditawarkan (untuk sewa kamar) di bangunan yang lain. Kemudian, saya tertarik (sewa kos) di kamar itu, ya sudah saya pindah,” kata Tony ditemui infoBali di Denpasar, Selasa (22/4/2025).

Tony bercerita sekitar tujuh bulan lalu dia datang ke Bali untuk bekerja. Awalnya, dia tinggal di rumah kos di Jalan Tukad Petanu Gang Kuntul, Denpasar. Dia mendapat alamat kos itu dari Facebook yang dikelola oleh terduga pelaku bernama Elisabeth Dewi Seni Astuti.

Tony mengaku membayar seharga Rp 1,5 juta untuk satu bulan. Namun, hanya sempat ditinggali selama enam hari. Setelah itu dia ditawari Elisabeth untuk tinggal di kos lain di Jalan Tukad Pancoran II Kavling 21, Denpasar. Dia tinggal di rumah kos itu selama enam bulan.

Selama itu, tidak ada masalah yang dialami Tony. Masalah muncul ketika Tony ditawari tinggal di bangunan kos yang bersebelahan dengan Kavling 21. Tony tergiur dengan tawaran itu karena ukuran kamarnya lebih luas. Tony ditawari paket sewa kos sebulan, enam bulan, dan setahun.

“Saya dikasih daftarnya. Kalau sebulan berapa, tiga bulan berapa, enam bulan berapa. Saya pilih yang enam bulan. Karena penawaran paling menarik dong,” kata Tony.

Dia sudah melunasi pembayaran Rp 8 juta untuk paket sewa kos selama enam, mulai April 2025. Tak dinyana, Tony justru diusir oleh orang lain yang mengaku pemilik kos itu. Padahal, dia baru menempati kos yang bersebelahan dengan Kavling 21 itu beberapa hari.

“Baru empat hari doang, sudah bayar Rp 8 juta, (Elsa) hilang,” katanya.

Setali tiga uang, Alvin Hadian (23), warga asal Jakarta, juga kena tipu dengan modus yang sama. Dia awalnya tinggal satu rumah kos bersama Tony di Jalan Tukad Petanu Gang Kuntul Nomor 9.

“Selasa (15/4/2025) malam minggu lalu, saya dikabarin (kalau harus mengosongkan kamar kosnya). Saya coba kontak si Elsa, tapi nomor sudah diblok,” kata Alvin.

Alvin menuturkan ditawari Elsa paket sewa kamar kos seharga Rp 4 juta untuk tiga bulan. Terhitung mulai 5 Oktober 2024 hingga 5 Januari 2025. Tidak ada persoalan apapun selama Alvin menyewa kamar kos dengan paket itu.

Kemudian, masih di kamar kos yang sama, dia ditawari paket sewa selama setahun seharga Rp 10 juta. Tawaran itu diterima Alvin dengan kontrak tertulis. Dimulai 4 Januari 2025 hingga 4 Januari 2026.

Hingga Selasa (15/4/2025), Alvin mengaku dikabari penghuni kos lain untuk segera mengosongkan kamar kos. Dia diberitahu ada orang yang mengaku pemilik asli rumah kos meminta mereka mengosongkan kamar kos karena belum mendapat setoran uang kos bulanan dari Elsa.

“(Kos di sana dengan paket sewa itu sudah berlangsung) sampai bulan April ini. Kemudian, tiba-tiba, ada anak kos lain bilang ke saya kalau disamperin tukang ojek dimintai kunci (kamar kos) oleh pemilik aslinya karena Bu Elsa sudah kabur. (Elsa) nggak bayar bulanan,” katanya.

Pada hari yang sama, Alvin mengaku dugaan penipuan itu sempat akan dilaporkannya ke polisi. Namun, baru keesokan harinya dia membuat laporan resmi ke polisi.

Diberitakan sebelumnya, penipuan kos-kosan itu diungkapkan Cenin, warga asal Kalimantan. Dia kemudian mengaku mendapat aduan dari puluhan korban lainnya. Hingga kini, ia menyebut ada sebanyak 26 orang yang menjadi korban penipuan dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Total korbannya 26 orang. Sembilan orang korban kos-kosan dan sisanya (korban penipuan) kontrakan. Kerugian mencapai Rp 616 juta,” ungkap Cenin saat ditemui infoBali di tempat kosnya di Denpasar, Sabtu (19/4/2025).

Cenin menuturkan dirinya mendapat kabar dari seseorang yang mengaku pemilik kos di Denpasar pada Selasa (15/4/2025) malam. Perempuan berusia 25 tahun itu diminta mengosongkan dan meninggalkan kamar kos yang ditinggalinya malam itu juga.

Orang yang mengaku pemilik kos itu menyebut Cenin tidak membayar kos untuk periode waktu tertentu. Lalu, dia berinisiatif menghubungi 16 temannya yang lain yang menempati dua bangunan kos yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *