Konsulat China Soroti Standar Keselamatan Wisata di Indonesia

Posted on

Wakil Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat China di Denpasar, Zhu Yu, menyoroti standar keselamatan di lokasi wisata dan profesionalisme pelaku wisata dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.

“Fasilitas perlindungan keselamatan dan sistem peringatan dini di beberapa lokasi wisata masih perlu ditingkatkan,” kata Zhu, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).

“Profesionalisme para pelaku industri pariwisata juga masih perlu diperbaiki agar mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar internasional,” imbuh dia.

Zhu Yu menegaskan Konsulat China siap menjalin kerja sama lebih erat dengan destinasi wisata unggulan di Indonesia, terutama di Bali, NTT, dan NTB demi meningkatkan pengalaman dan rasa aman bagi wisatawan asal negaranya.

Zhu Yu menyampaikan hal itu dalam konferensi di Denpasar yang dihadiri oleh berbagai instansi lintas sektor. Di antaranya, Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Polda Bali, NTT, dan NTB, Kantor Bea dan Cukai Ngurah Rai, DPD ASITA Bali, dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo.

Kegiatan itu sebagai bagian dari upaya memperkuat koordinasi dan kerja sama antarinstansi dalam rangka menciptakan lingkungan wisata yang aman, nyaman, dan mendukung pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya warga negara Tiongkok.

Labuan Bajo Diminati Turis China

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, menyebutkan ada peningkatan kunjungan wisatawan asal China ke Labuan Bajo. Tercatat lonjakan kunjungan lebih dari 350 persen dalam dua tahun terakhir.

Kondisi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan wisatawan asing terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman, terbuka, dan ramah. “Kenaikan kunjungan ini menjadi indikator positif bahwa Labuan Bajo mulai dikenal dan dipercaya sebagai tujuan wisata unggulan, khususnya bagi wisatawan China,” ujar Charles.

“Ini juga menunjukkan bahwa upaya bersama dalam membangun citra destinasi dan memperkuat sistem layanan publik mulai membuahkan hasil,” lanjut dia.

Charles juga menjelaskan bahwa dukungan kebijakan seperti golden visa dan sistem visa on arrival elektronik (e-VOA) yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan langkah nyata dalam mempermudah akses masuk wisatawan dan investor asing ke Indonesia secara legal dan efisien.

“Kami percaya bahwa dengan sistem yang profesional dan pelayanan publik yang humanis, kepercayaan dunia terhadap Indonesia akan terus tumbuh,” katanya.

Charles mengingatkan seluruh wisatawan, termasuk warga China, agar mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia, serta menghormati budaya lokal dan menjaga etika selama berwisata.

Wisatawan China Tewas di TN Komodo

Sebelumnya, turis China bernama Qiu Yan (32), tewas saat snorkeling di perairan Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, pada 18 Juni 2025. Orang tua korban menyesalkan lemahnya standar keselamatan wisata di Labuan Bajo yang berujung kematian Qiu Yan.

Turis perempuan tersebut dibiarkan snorkeling tanpa memakai pelampung (life jacket) hingga berujung tenggelam dan tewas. Selain itu, keluarga menyoroti ketiadaan perlindungan hukum bagi wisatawan. Pemandu wisata turis itu dinilai melanggar SOP karena membiarkan wisatawan snorkeling tanpa life jacket.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *