Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menetapkan Kaesang Pangarep sebagai ketua umum. Kaesang akan menjabat sebagai Ketum PSI hingga 2030.
Dilansir dari infoJateng, putra bungsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu berhasil mengungguli perolehan suara dari dua calon ketum lain, yakni Ronald A Sinaga atau Bro Ron dan Agus Mulyono Herlambang. Kaesang meraih suara 65,28 persen dalam hasil e-voting.
Urutan kedua ditempati Bro Ron dengan perolehan suara 22,23 persen. Sedangkan, Agus hanya mendapatkan 12,49 persen.
“Selamat mas Kaesang yang meraih 65,28 persen, bro Ron dengan perolehan suara 22,23 persen, dan bro Agus dengan perolehan suara 12,49 persen,” kata Plt Ketum PSI Andi Budiman saat kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7/2025).
E-voting Caketum PSI dilaksanakan sejak 12-18 Juli. Para kader terdaftar memilih salah satu dari tiga kandidat calon ketum tersebut. Berdasarkan hasil final e-voting itu, Kaesang langsung ditetapkan sebagai Ketum PSI periode 2025-2030 dalam kongres tersebut.
“Pasal 1 menetapkan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI Periode 2025-2030 dengan perolehan suara sebesar 65,28 persen atau 102.868 suara,” kata Andi.
Selanjutnya, kongres menugaskan Ketum DPP PSI periode 2025-2030 untuk menyusun personalia pengurus DPP berdasarkan AD/ART partai. Kaesang juga ditugaskan untuk menjalankan tanggungjawab sesuai dengan AD/ART dan keputusan Kongres PSI.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie, mengungkapkan Pemilu Raya PSI untuk memilih ketua umum merupakan gagasan dari Kaesang Pangarep. Jeffrie mengatakan Kaesang mengambil risiko bahwa bisa saja dia dikalahkan.
“Saudara-saudara sekalian, gagasan ini datang justru dari salah satu kandidat yaitu Mas Kaesang Pangarep. Bayangkan dia yang tidak perlu harus bertarung justru menawarkan gagasan untuk mengambil risiko bahwa bisa saja dia dikalahkan dalam pemilihan,” kata Jeffrie dalam pembukaan Kongres PSI di Graha Saba Buana, Sabtu.
Jeffrie mengatakan PSI sudah menjelma sebagai Partai Super Terbuka. Menurutnya, PSI kini menjadi partai yang dimiliki oleh publik.
“Sebagai partai, partai yang terbuka, partai yang dimiliki oleh publik, saya rasa tidak akan ada yang bisa menandingi keterbukaan kita sebagai partai hari ini, Saudara-saudara kalian yang datang paling belakangan pun di partai ini bisa untuk menjadi ketua umum partai PSI di masa-masa yang akan datang, di masa setelah waktu ini,” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di infoJateng. Baca selengkapnya