Kondisi Terkini Proyek Lift Kaca Pantai Kelingking Usai Disetop Sementara

Posted on

Suasana Pantai Kelingking, Nusa Penida, nampak sepi pada Sabtu (8/11/2025). Jarum jam menunjukkan pukul 07.30 Wita. Matahari pun mulai meninggi. Suasana sepi itu seirama dengan lengangnya proyek lift kaca setinggi 182 meter di sana. Proyek senilai Rp 200 miliar itu sudah sepekan lebih disetop sementara. Kini, tak ada aktivitas sama sekali.

Para pedagang baru berdatangan untuk membuka dagangannya. Seorang penjual minuman, Putu Suparman, turut menuruni tebing menuju area pantai bersama infoBali. Sembari bersiap-siapa berjualan, Suparman mengais sampah-sampah plastik di hamparan pasir putih Pantai Kelingking dan dimasukkan ke dalam karung.

Warga Banjar Adat Karangdawa, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida tersebut mulai berjualan dekat pantai pascapandemi COVID-19. Pekerjaan ini dilakukan bergilir antarsesama warga. Umumnya, dia berjualan di area pedagang dekat pintu masuk menuju Pantai Kelingking.

Kini, di samping Suparman menjajakan minuman kemasan berdiri kerangka lift kaca. Menurutnya, bangunan itu ada lebih dari dua pekan. Suparman tidak menggubris kehadirannya karena warga telah mengetahui rancangannya sejak 2023 silam. Suparman membenarkan warga menerima sosialisasi dan berakhir dengan kata sepakat terhadap proyek bernilai total Rp 200 miliar itu.

“Waktu peletakan batu pertamanya kan diadakan rapat dulu. Semua setuju (pada saat itu). Kalau tidak setuju, kan tidak bisa bekerja ini,” kata Suparman.

Pantauan infoBali, tidak ada aktivitas apapun di sekitar konstruksi. Tersisa ekskavator dan bangunan tak permanen dari seng yang terbengkalai bersama potongan pipa yang tercampur sampah pantai. Belum ada kepastian mengenai kelanjutan proyek lift kaca seussai disetop sementara pada Jumat (31/10/2025).

“Saya tidak tahu apa proyek ini lanjut atau tidaknya,” kata Suparman yang tidak terlalu peduli terhadap proyek itu selama dia masih bisa mencari nafkah seperti biasa.

Sebelumnya, Ketua Pansus Tata Ruang, Aset dan Perizinan (TRAP) DPRD Bali I Made Suparta menyampaikan nasib proyek lift kaca di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Klungkung, akan diputuskan pekan depan. Suparta menegaskan keputusannya adalah apakah proyek tersebut dapat dilanjutkan atau tidak.

“Hari ini kami perdalam kemudian minggu depan kami putuskan dan akan sampaikan langsung pada eksekutif,” kata Suparta saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Rabu (5/11/2025).

Suparta juga mengatakan pansus telah menyelesaikan proses pengkajian terkait dokumen-dokumen proyek tersebut. Hasil kajian tersebut menjadi dasar untuk menentukan apakah proyek tersebut melanggar tata ruang atau tidak.

“Pansus akan rapat internal tertutup terkait rencana pengambilan keputusan yang sudah kita datangi di wilayah Nusa Penida, khususnya di Desa Bunga Mekar,” ungkapnya.

Proyek lift itu menuai sorotan lantaran dianggap merusak estetika kawasan wisata itu. Proyek lift yang bekerja sama dengan investor China itu ditutup sementara setelah tim Pansus TRAP DPRD Bali meninjau langsung proyek tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, I Made Sudiarkajaya, menjelaskan permasalahan utama proyek ini terletak pada perbedaan pandangan terkait tingkat risiko kegiatan yang berdampak pada izin lingkungan.

“Kami kan sesuai sistem dan sistem itu mintanya UKL-UPL. Nah, itu yang perlu kami cek ulang. Apakah mau ikut sistem atau alasan tertentu. Kami pun masih menunggu arahan dari provinsi. Kami dipanggil minggu ini,” ungkap Sudiarka.

Berdasarkan data Online Single Submission (OSS), Sudiarkajaya berujar, proyek lift kaca tersebut tergolong kegiatan dengan risiko rendah hingga menengah, sehingga cukup dilengkapi dengan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).