Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin, mendesak Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mencari solusi atas bentrokan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste di perbatasan.
“Kita nanti akan minta klarifikasi dari Badan Pengelola Perbatasan dan Kemendagri yang kebetulan bermitra juga dengan Komisi II, bagaimana akar permasalahan ini agar bisa dilakukan mitigasi untuk segera di cari solusi,” tegas Khozin saat diwawancarai infoBali di sela kunjungan kerja di NTT, Rabu (27/8/2025).
Khozin menegaskan Komisi II DPR RI juga akan mendorong Kemendagri untuk memberikan klarifikasi atas kejadian penembakan warga NTT di perbatasan Timor Leste. Menurut dia, jika tidak ada langkah antisipasi dan mitigasi, pertikaian di antara warga kedua negara akan berkepanjangan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Jangan sampai kemudian nantinya akan bermunculan korban-korban lain terkait dengan perbatasan ini,” urai politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Khozin menambahkan dari aspek hukum, Komisi II juga akan mendorong polisi menyelidiki motif di balik penembakan warga NTT. Menurutnya, polisi harus bekerja cepat dan profesional. Hal itu penting diungkap sehingga bisa diambil langkah antisipasi secara yuridis.
Kasus di wilayah perbatasan, dia berujar, tidak hanya terjadi di wilayah Indonesia dan Timor Leste. Namun, juga kerap terjadi di perbatasan berbagai negara.
“Kasus seperti ini tidak hanya terjadi di perbatasan Indonesia Timor Leste tetapi juga di perbatasan yang lainnya. Baik dari sisi infrastrukturnya, kepastian hukum, dan juga kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah perbatasan,” tandas politikus berusia 37 tahun itu.