PSSI resmi berpisah dengan Patrick Kluivert dan seluruh jajaran tim kepelatihannya, termasuk staf Timnas U-23 dan U-20, pada Kamis (16/10). Pemutusan kontrak dilakukan lewat mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama.
Kluivert sejatinya baru menandatangani kontrak dua tahun pada Januari 2025. Namun, PSSI menyebut penghentian kerja sama dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan.
Ketua Umum PSSI sekaligus Menpora, Erick Thohir, belum mengungkap siapa sosok pengganti Kluivert di kursi pelatih Timnas Indonesia. Ia hanya meminta waktu dua hari untuk memberikan penjelasan.
“Saya tidak mau jawab, nanti itu. Ini Menpora. Untuk sepakbola kasih saya waktu dua hari, jangan di sini tempatnya,” ujarnya di Kantor Kemenpora, Kamis (16/10/2025), dilansir dari infoSport.
Sejumlah nama mulai beredar di kalangan suporter Timnas Indonesia. Di media sosial, fans menyebut nama eks pelatih Irak, Jesus Casas, hingga mantan pelatih Uzbekistan, Timur Kapadze, sebagai calon kuat.
PSSI masih bungkam saat infoSport mencoba mengonfirmasi kabar itu. Namun, rumor yang berkembang menyebut federasi kemungkinan masih akan mencari pelatih asal Eropa.
Selain Kluivert, 10 anggota tim kepelatihan juga diberhentikan. Mereka adalah:
Sementara posisi Direktur Teknik Alexander Zwiers, Kepala Pencari Bakat Simon Tahamata, dan Penasihat Teknis Jordi Cruyff disebut masih dipertahankan.
Timnas Indonesia dijadwalkan tampil di FIFA Matchday pertengahan November mendatang. Dua laga uji coba itu penting untuk mendongkrak peringkat Indonesia di ranking FIFA, yang saat ini berada di posisi ke-119.
Belum ada bocoran soal calon lawan Jay Idzes dkk. Namun jika ingin menambah poin, Garuda harus menghadapi lawan dengan ranking lebih tinggi.
Tahun depan, Indonesia akan tampil di Piala AFF 2026, disusul Piala Asia pada 2027. Karena itu, pelatih baru diharapkan segera ditunjuk agar bisa membangun strategi dan karakter permainan sejak dini.
Erick Thohir menegaskan Timnas Indonesia tetap memiliki tiga target besar usai Kluivert hengkang.
“Kami akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030,” tulisnya di media sosial pribadinya.
Kini, publik menanti siapa yang akan menakhodai Skuad Garuda selanjutnya, sekaligus membawa Indonesia mewujudkan ambisi besar di pentas internasional.
Erick Thohir Belum Mau Buka Kartu
Rumor Nama-nama Pengganti
Jajaran Pelatih yang Dipecat
Timnas Hadapi Jadwal Padat
Tiga Target Besar Timnas
Sejumlah nama mulai beredar di kalangan suporter Timnas Indonesia. Di media sosial, fans menyebut nama eks pelatih Irak, Jesus Casas, hingga mantan pelatih Uzbekistan, Timur Kapadze, sebagai calon kuat.
PSSI masih bungkam saat infoSport mencoba mengonfirmasi kabar itu. Namun, rumor yang berkembang menyebut federasi kemungkinan masih akan mencari pelatih asal Eropa.
Selain Kluivert, 10 anggota tim kepelatihan juga diberhentikan. Mereka adalah:
Sementara posisi Direktur Teknik Alexander Zwiers, Kepala Pencari Bakat Simon Tahamata, dan Penasihat Teknis Jordi Cruyff disebut masih dipertahankan.
Timnas Indonesia dijadwalkan tampil di FIFA Matchday pertengahan November mendatang. Dua laga uji coba itu penting untuk mendongkrak peringkat Indonesia di ranking FIFA, yang saat ini berada di posisi ke-119.
Belum ada bocoran soal calon lawan Jay Idzes dkk. Namun jika ingin menambah poin, Garuda harus menghadapi lawan dengan ranking lebih tinggi.
Tahun depan, Indonesia akan tampil di Piala AFF 2026, disusul Piala Asia pada 2027. Karena itu, pelatih baru diharapkan segera ditunjuk agar bisa membangun strategi dan karakter permainan sejak dini.
Erick Thohir menegaskan Timnas Indonesia tetap memiliki tiga target besar usai Kluivert hengkang.
“Kami akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030,” tulisnya di media sosial pribadinya.
Kini, publik menanti siapa yang akan menakhodai Skuad Garuda selanjutnya, sekaligus membawa Indonesia mewujudkan ambisi besar di pentas internasional.






