Kisah Reseller Boneka Labubu yang Laris Manis di Pop Mart Bali

Posted on

Puluhan kotak berisi boneka Labubu di dalam tas kertas bertumpuk rapi di depan toko boneka Pop Mart, Mall Beachwalk, Kuta, Badung, Bali. Satu kotak itu berisi enam boneka Labubu berukuran sekitar satu jengkal orang dewasa dalam enam warna berbeda.

Sebanyak 42 kotak boneka monster lucu berbulu itu milik salah seorang pengunjung toko Pop Mart bernama Winsto Alvin (29). Harga satu kotak berisi enam boneka Labubu itu harga resminya Rp 1,4 jutaan.

Winston memang bukan pengunjung biasa. Pemuda asal Jakarta itu adalah reseller yang berburu 100 lebih boneka Labubu untuk dijual lagi. Winston menyebut tiap kemasan isi enam boneka Labubu dijual lagi seharga Rp 3,4 juta hingga Rp 4 juta.

Setidaknya, Winston sudah mengantongi keuntungan belasan juta rupiah dari modal awal untuk membeli ratusan kotak boneka Labubu itu. Keuntungan yang didapatnya dari menjual boneka Labubu itu sudah dipotong pengeluaran untuk membayar orang suruhannya atau joki.

Dia menyewa beberapa orang kenalannya untuk mengantre dan membeli boneka Labubu. Satu orang suruhannya dibayar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

“Karena tiap orang hanya boleh beli satu boneka Labubu. Jadi, kami bayar orang untuk antre gelang akses masuk ke Pop Mart dan beli bonekanya,” kata Winston.

Winston sengaja membeli varian enam boneka Labubu dalam satu kemasan. Menurutnya, satu kotak berisi enam boneka Labubu itu lebih laku alias mudah dijual ketimbang boneka Labubu yang dijual satuan.

“Kalau yang cuma satuan (boneka Labubu) aku nggak bisa jualnya. Nah, dari kemarin yang beli orang asing semua. Memang dibawa ke luar (negeri),” katanya.

Agus WM dan Eva Sarifah, dua reseller atau pelaku jasa titip boneka Labubu lainnya setali tiga uang. Sebanyak 10 boneka Labubu warna kuning versi Let’s Checkmate secara satuan dan beberapa boneka lain dari Pop Mart dibelinya.

Harga asli per boneka dibanderol Rp 369 ribu. Agus menjual kembali semua bonekanya seharga Rp 600 ribuan. Ada juga tiga boneka Labubu V3 Big Into Energy yang dibelinya. Harga resmi boneka versi itu dibanderol Rp 1,4 juta per boneka.

“Itu boneka yang paling laku. Saya dapat dari tiga joki saya. Jadi, saya bayar Rp 1,4 juta, plus bayar jokinya Rp 1,2 juta. Saya jual Rp 3,2 juta, untung Rp 500 ribu. Total yang saya kantongi Rp 9,6 juta,” kata Agus.

Boneka Labubu yang didapatnya dari Bali akan dijual ke Jakarta. Pembelinya, rerata warga asing asal China, Vietnam, Amerika Serikat, Thailand, dan Hong Kong.

“Saya punya tiga orang joki (untuk beli boneka Labubu V3 Big Into Energy). (Tiga boneka Labubu V3) harga aslinya Rp 1,4 juta. Saya jual, Rp 3,2 juta,” ungkap Agus.

Menurutnya, perlu lebih dari satu joki jika ingin membeli banyak boneka dari Pop Mart. Ongkos yang dikeluarkan para pelaku jasa titip untuk para jokinya bervariasi. Mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 2 juta saja untuk mengantre dan membeli jenis boneka Labubu yang diincar.

“Tergantung kesulitan dan harga bonekanya. Ngantre berjam-jam, harga bonekanya jutaan, kami ngasihnya (kepada para joki) ya sampai Rp 1 jutaan,” sebut Agus.