Khidmat Jalan Salib Agung di Labuan Bajo meski Diguyur Hujan Lebat

Posted on

Ribuan umat Katolik mengikuti Jalan Salib Jumat Agung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (18/4/2025) pagi. Prosesi Jalan Salib Agung ini dihadiri Uskup Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus.

Prosesi mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus itu melewati sejumlah ruas jalan protokol di Labuan Bajo dengan rute halaman Kantor Bupati Manggarai Barat hingga Gereja St Petrus Sernaru.

Prosesi Jalan Salib ini diguyur hujan lebat. Ada umat memakai payung dan mengenakan jas hujan. Umat yang tak memakai payung atau jas hujan terlihat basah kuyup.

Prosesi Jalan Salib ini tetap berjalan khidmat di tengah guyuran hujan. Sesekali mereka berlutut di tengah jalan selama prosesi Jalan Salib tersebut.

Mgr Maksimus mengatakan ibadat Jalan Salib Agung ini berjalan dengan baik kendati ada hujan. Banyak umat terlibat dalam ibadat Jalan Salib ini.

“Kesan kami tentu ibadat jalan salib hari ini berjalan dengan sangat baik, sangat khusyuk, meskipun tadi hujan yang cukup deras, tetapi umat tetap dengan penuh antusias rohani mengikuti jalan salib dari awal sampai akhir,” ujar Mgr. Maksimus.

Ia mengapresiasi keterlibatan umat dalam Jalan Salib ini. Juga dukungan dari berbagai pihak seperti Pemda Manggarai Barat dan komunitas lintas agama di Labuan Bajo

“Kami mendapatkan dukungan dari komunitas lintas agama yang juga memberi dukungan moril dan dukungan-dukungan lainnya selama terselenggaranya jalan salib ini,” kata Mgr. Maksimus.

Ribuan Umat Kristiani Cium Patung Yesus

Ribuan umat kristiani menghadiri ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Jumat siang. Jumat Agung, perayaan mengenang Wafat Yesus Kristus, adalah rangkaian perayaan Pekan Suci Paskah umat kristiani.

Ibadat berlangsung sekitar dua jam. Umat yang mengikuti misa Jumat Agung umumnya memakai baju merah marun.

Selain memenuhi bangku di dalam gereja, umat juga mengisi tempat duduk yang disiapkan di luar gereja yang ada di pusat kota Labuan Bajo tersebut.

Misa Jumat Agung di Gereja Katedral Paroki Roh Kudus Labuan Bajo dilaksanakan dua kali agar bisa menampung banyak umat. Misa dilaksanakan pada pukul 11.00 Wita dan pukul 15.00 Wita.

Pada misa Jumat Agung, ada prosesi mencium patung Yesus Kristus di salib. Umat berbaris, berjalan ke depan, lalu berlutut mencium patung Yesus Kristus. Suasana prosesi berlangsung khidmat.

“Misa Jumat Agung ini untuk mengenang Yesus Wafat di Salib. Yesus berkorban untuk keselamatan Manusia,” ujar Sherli, salah satu umat seusai misa pertama Jumat Agung di Gereja Katedral Paroki Roh Kudus Labuan Bajo.

“Semoga kita bisa berkorban untuk sesama dalam kehidupan kita sehari-hari,” lanjut Sherli menjelaskan makna Jumat Agung baginya.

Misa Jumat Agung di Gereja Katedral Paroki Roh Kudus Labuan Bajo itu berjalan lancar. Misa dijaga ketat aparat kepolisian. Personel kepolisian juga terlihat mengatur arus lalulintas di depan Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Labuan Bajo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *