Website Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Bali pada hari pertama, Senin (30/6/2025), dikeluhkan sulit diakses. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali pun buka suara terkait kendala tersebut.
Kepala UPTD Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdikpora Bali, Luh Made Seriarningsih, menjelaskan salah satu penyebabnya adalah jaringan internet yang minim atau lemot.
“Murid yang mendaftar dengan akses internet yang minim proses mendaftarnya jadi cukup lama,” kata Seriarningsih kepada infoBali, Senin (30/6/2025).
Seriarningsih membantah anggapan bahwa sistem SPMB down akibat banyaknya pendaftar pada hari pertama. Menurutnya, masalah terjadi karena beberapa dokumen berukuran besar, seperti nilai rapor, membutuhkan internet cepat untuk diunggah.
“Karena kan setiap device dan jaringan pasti ada kapasitasnya, berapa dia bisa upload dan berapa dia bisa download,” sambungnya.
Seriarningsih menegaskan pihaknya sudah menangani masalah tersebut. Saat ini, calon murid tidak lagi wajib mengunggah nilai rapor, melainkan cukup mengunggah surat keterangan akumulasi nilai rapor.
“Nanti saat daftar ulang baru wajib membawa dokumen rapor aslinya,” tutur Seriarningsih.
Hingga siang ini, tercatat sudah ada 8.143 murid yang mendaftar melalui jalur nilai rapor.
“Itu mengindikasikan sistem berjalan dengan baik,” tandasnya.