Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyikapi pemalakan YouTuber Jajago Keliling Indonesia saat mengunjungi Kampung Adat Ratenggaro, Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT). Kreator konten yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) John dan Riana itu meluapkan kekesalannya di media sosial (medsos) Instagram @jajago.keliling.indonesia.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, mengatakan sudah membahas masalah yang viral di medsos itu. Pemalakan oleh sejumlah orang di kawasan pariwisata, diakui Vinsensius, memang terjadi di beberapa daerah. Menurutnya, pemerintah pusat menegaskan akan segera turun tangan.
“Ya karena kami sudah membahas itu bersama Ibu Menteri beberapa minggu ini. Masalah pungli itu kami sebut memang ada di mana saja,” kata Vinsen di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Bali, Selasa (20/5/2025).
Vinsen mengungkapkan pemerintah pusat akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Ia tak ingin citra pariwisata di kawasan itu menjadi buruk sehingga berdampak pada keengganan wisatawan berkunjung.
“Pembahasan dengan pemerintah daerah untuk lebih ketat turun ke lapangan dan memungsikan karang taruna. Bahkan, Satpol PP bisa menertibkan oknum yang melakukan pungli atau mengambil bayaran di luar semestinya atau ganggu kenyamanan,” tegas Vinsen.
Kemenpar, tegas Vinsen, mendorong kelompok sadar wisata (pokdarwis) di wilayah itu diaktifkan untuk memainkan pengawasan. Walhasil, jika terjadi masalah, bisa diambil tindakan atau pembinaan terhadap masyarakat atau pelaku wisata lokal. Ia juga ingin ada tata kelola pariwisata yang baik dan jelas dengan melibatkan warga lokal.
Vinsen mencontohkan pengelolaan transportasi pendukung kawasan wisata bisa dilakukan dengan memberdayakan masyarakat lokal. Dia meyakini keterlibatan masyarakat lokal dalam ekosistem wisata dapat menekan ketimpangan yang berpotensi merugikan daerah itu sendiri.
“Kendala lebih kepada sikap atau ketidakpahaman dari masyarakat setempat dengan wisatawan atau pemerintah. Sebetulnya penataan manajemen tata kelola kawasan wisata itu bisa diatur, kok,” terang Vinsen.
Diberitakan sebelumnya, pasutri John dan Riana meluapkan kekesalannya saat mengunjungi Kampung Adat Ratenggaro, di SBD, NTT. Kreator konten yang dikenal dengan kanal Youtube Jajago Keliling Indonesia itu mengeluhkan pengalamannya dipalak warga saat berwisata di kampung adat tersebut.
Momen itu pun viral setelah diunggah melalui akun Instagram @jajago.keliling.indonesia. Bupati SBD, Ratu Ngadu Bonu Wulla, lantas meminta maaf dan berjanji akan mengevaluasi pengalaman tak mengenakkan yang dialami John dan Riana.