Kemenpar Fokus Tingkatkan Kualitas Kunjungan Wisman ke Indonesia

Posted on

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) gencar melakukan promosi ke luar negeri untuk menarik banyak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Selain menargetkan jumlah kunjungan, Kemenpar juga menginginkan kunjungan wisman yang berkualitas di Indonesia.

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa menjelaskan kunjungan wisman yang berkualitas itu ditandai dengan lama tinggal (length of stay) kala pelesiran ke sejumlah destinasi di Indonesia.

“Tapi di luar daripada kami kejar numbers, orang, kami juga ingin fokus pada kualitas turis yang datang. Jadi kami tidak hanya menghitung jumlah orang yang datang tapi spending mereka, length of stay-nya (jumlah malam menginap) lama,” kata Luh Puspa di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (12/4/2025).

Mantan presenter TV ini menjelaskan wisman yang jumlah malam menginap lama di Indonesia akan mendatangkan devisa yang besar bagi negara. Luh Puspa menargetkan devisa yang tinggi dari sektor pariwisata.

“Spending mereka lama otomatis itu akan berdampak positif pada devisa. Karena kami juga ingin target devisa kita tinggi, utamanya di sektor pariwisata,” jelas Luh Puspa.

Ia mengatakan Kemenpar telah melakukan promosi pariwisata Indonesia ke sejumlah negara, seperti Berlin, India, hingga Australia. Kemenpar promosikan pariwisata Indonesia pada pameran pariwisata di negara-negara tersebut.

“Ini kami harapkan bisa berdampak positif di beberapa kawasan pariwisata prioritas kita,” kata Luh Puspa.

Sebut Perkembangan Pariwisata Labuan Bajo Pesat

Ni Luh Puspa melakukan kunjungan kerja (kunker) perdana ke Labuan Bajo, Sabtu. Dia mengatakan destinasi pariwisata Labuan Bajo kini berkembang pesat.

“Saya melihat pertumbuhan yang sangat pesat sekali,” kata Luh Puspa.

Sebelum menjadi Wamenpar, Luh Puspa pertama kali datang ke Labuan Bajo pada 2013. Labuan saat itu tak semaju saat ini kondisinya. Bahkan ada daerah yang sulit diakses.

“Saya ingat ke sini 2013 pertama kali, Labuan Bajo belum seperti ini bahkan masih ada daerah yang aksesnya lumayan sulit. Saya nginap jauh dari sini,” ujarnya.

Ia kembali datang pada 2017 dan 2023. Labuan Bajo terus berkembang pesat hingga seperti yang terlihat saat ini. Labuan Bajo bahkan ditetapkan sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata superprioritas di Indonesia.

“2017 saya datang (lagi) pertumbuhan sudah luar biasa, terakhir 2023 wah luar biasa sekali Labuan Bajo ini. Artinya punya daya tarik yang luar biasa,” tegas Luh Puspa.

Ia mengatakan pengembangan pariwisata Labuan Bajo ke depan tidak berhenti di kawasan pesisir. Perlu juga melakukan diversifikasi produk wisata

“Kalau Labuan Bajo ini kan masuk dalam destinasi pariwisata prioritas sudah dari beberapa tahun lalu ditetapkan. Artinya tidak boleh berhenti sepanjang pesisir ini saja, ini pasti harus terus berkembang,” kata Luh Puspa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *