Keluarga Syok Atas Kepergian Komang Alam di Arena Tajen Kintamani

Posted on

Nyawa Komang Alam Sutawan (37) melayang di arena sabung ayam (tajen) di Banjar Tabu, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, akibat terlibat perkelahian dengan I Wayan Luwes alias Jero Luwes (56), Sabtu (14/6/2025). Keluarga syok atas kepergian pria berusia 37 tahun itu untuk selamanya.

“Tidak terduga oleh kami akan ada kejadian seperti ini,” kata paman Komang Alam yang enggan disebutkan namanya kala ditemui infoBali di rumah duka di Desa Songan, Senin (16/6/2025).

Komang Alam memang rutin ke arena tajen. Sebab, tajen menjadi sumber penghidupannya.

Paman Komang Alam mengatakan kemungkinan keponakannya itu tidak mengenal Jero Luwes yang menyerangnya walaupun warga satu desa. Sebab, Komang Alam hidup berpindah-pindah mengikuti orang tua maupun karena alasan pekerjaan. Baru empat tahun terakhir Komang Alam menetap di Desa Songan.

Komang Alam awalnya hidup bersama ayahnya di Buleleng, Sulawesi, Denpasar, dan baru balik ke Desa Songan. Komang bersama ayahnya paling lama tinggal di Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng. “Karena ibunya di sana,” tutur sang paman.

“Saya kira Komang kemungkinan tidak kenal orang yang melawan dia kemarin. Dari pemberitaan saya dengar, orang itu baru bebas dari jeratan hukum pada April lalu. Komang di Songan empat tahun,” jelasnya.

Paman tidak tahu persis kronologi kejadian di arena tajen itu hingga membuat Komang Alam pergi untuk selamanya. Namun, paman percaya Komang Alam tidak membawa senjata ke lokasi, apalagi bermaksud membuat keonaran.

Paman menduga benda dibawa Komang Alam dalam video yang beredar di sosial media (medsos) merupakan besi yang ditemukan di sekitar arena sabung ayam (tajen) dan dipergunakan sebatas untuk bela diri karena lawannya menggunakan pisau.

Keluarga berharap peristiwa tersebut tidak berlarut-larut, apalagi terulang kepada orang lain pada masa depan. Paman Komang Alam mengatakan keluarga butuh rasa aman dan nyaman sehingga memilih tidak banyak bersuara dan ikut proses hukum yang sedang berjalan.

Sebelumnya, polisi mengungkapkan motif duel maut di arena judi tajen di Banjar Tabu, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Sabtu (14/6/2025). Peristiwa itu menewaskan I Komang Alam Sutawan (37). Sementara, lawannya, I Wayan Luwes atau Jero Luwes (56), terluka parah.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bangli, AKP I Wayan Sarta saat ditemui infoBali, Senin (16/6/2025) mengungkapkan pemicu peristiwa tragis itu adalah kesalahpahaman.

“Korban kan Songan A, terduga pelaku (Jero Luwes) Songan B sehingga tidak menerima adanya kegiatan sabung ayam di wilayahnya. Terdapat pengaruh alkohol juga karena yang bersangkutan sedang mabuk,” terang Sarta.

Dia juga menekankan ajang tajen itu hanya sabung ayam biasa dan bukan bagian dari tabuh rah (ritual persembahan berupa darah bagian dari upacara dalam agama Hindu).

Sejauh ini, Sarta berujar, belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut. Namun, polisi telah melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemeriksaan saksi-saksi. Polisi juga masih berjaga-jaga di rumah Jero Luwes. Selain itu, polisi juga berjaga-jaga di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, tempat Luwes dirawat.

“Regu kami ada penjagaan di rumah terduga pelaku, juga RS Prof Ngoerah. Karena dia (Jero Luwes) masih dirawat di ICU,” tambah Sarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *