Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barongsai digelar di Bali pada 22-24 November 2025 di Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar. Kejuaraan ini melibatkan 600 atlet dari 18 provinsi.
Kejurnas ini mempertandingkan 12 kategori lomba, beberapa di antaranya yakni Barongsai Tradisional, Naga Halang Rintang, Barongsai Ketangkasan Zuo Tou, Barongsai Ketangkasan Shang Dui, dan Barongsai Ketangkasan Gua Yao.
“Memperebutkan 4 piala, piala Gubernur Bali, piala Wali Kota Denpasar, piala Ketua KONI pusat, piala Ketua KONI Bali,” kata Ketua Panitia Kejurnas Barongsai, Ary Wirawan, Sabtu (23/11/2025).
Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Bali, Andra Jaya, menyampaikan alasan Bali menjadi tuan rumah Kejurnas Barongsai 2025.
“Bali sudah sangat dikenal sebagai tempat tujuan wisata dunia, harapannya tentu kami di sini bisa berkolaborasi sport tourism dan culture,” ujar Andra.
Harapannya, lanjut Andra, dengan diadakannya Kejurnas Barongsai di Bali dapat lebih memperkenalkan budaya Tiongkok sebagai olahraga berbasis budaya di mata dunia.
“Tentunya barongsai ini betul-betul atlet harus berani dan mental yang tinggi dan olahraga tujuannya berprestasi. Jadi itu tujuan kami dengan tema Kejurnas Barongsai tahun ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PB FOBI, Edy Kusuma berharap seluruh atlet dapat tampil dengan baik dan membanggakan provinsinya masing-masing.
“Saya berharap kejurnas ini menjadi ajang yang produktif dan meningkatkan olahraga barongsai Indonesia,” tutur Edy.
Koster Harap Kejuaraan Dunia Digelar Tahun Depan di Bali
Gubernur Bali Wayan Koster berharap kejuaraan barongsai tingkat dunia dapat digelar di Bali. Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di Kejurnas Barongsai.
“Tahun depan, tadi saya ngobrol sama Ketum pengurus besarnya, kalau bisa kejuaraan dunianya diselenggarakan di Bali dan Ketum PB minta rekomendasi dari pemerintah Bali sudah pasti kita berikan rekomendasi,” kata Koster dalam sambutannya.
Koster meyakini jika acara apapun yang digelar di Bali selalu meriah dan sukses. Sebab, antusias dari peserta maupun penonton akan tinggi karena Bali merupakan destinasi favorit di dunia.
“Kalau sudah dipastikan di Bali, kami akan persiapkan sejak awal di mana tempat yang layak,” lanjut Koster.
Kemudian, Koster melihat Barongsai yang merupakan budaya dari China diterima baik oleh masyarakat Indonesia bahkan internasional. Kejurnas Barongsai ini juga menjadi wadah untuk melestarikan olahraga berbasis budaya.
“Ini sangat cocok dengan Bali karena Bali sebagai destinasi budaya dunia, sedang mengembangkan berbagai upaya untuk meningkatkan pariwisata di Bali secara berkualitas,” jelasnya.
Gubernur asal Buleleng itu juga berharap seluruh atlet yang bertanding di Kejurnas dapat menikmati wisata dan alam Bali.
“Jadi nanti setelah tandingnya selesai mumpung di Bali silakan jalan-jalan ke seluruh wilayah Bali. Jadi olahraga sambil berwisata di Bali,” tandasnya.






