Kecelakaan maut terjadi di depan SMPN 5 Batukliang, Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Minggu (20/4/2025) malam. Sebuah mobil pikap yang mengangkut rombongan pulang dari tradisi Nyongkolan dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal.
Kasat Lantas Polres Lombok Tengah AKP Puteh Rinaldi mengatakan, penyebab kecelakaan diduga karena kelalaian pengemudi yang kehilangan kendali saat menyalip kendaraan di depannya. Empat orang tewas dalam insiden ini. Polisi meralat jumlah korban tewas yang sebelumnya disebut lima orang.
“Berdasarkan hasil olah TKP, bahwa driver pikap Daihatsu roda empat kehilangan kendali dari arah utara menuju selatan oleng ke kanan dan menabrak pembatas parit,” kata Puteh kepada infoBali, Senin (21/4/2025).
Puteh menyebut, total korban dalam kecelakaan ini berjumlah 21 orang. Tiga orang duduk di bagian depan mobil, sementara 18 orang lainnya berada di bak terbuka belakang. Empat orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Untuk korban berjumlah 21 orang, tiga orang duduk di depan, kemudian di bak terbuka di belakang itu ada 18 orang. Yang meninggal dunia itu 4 orang. Yang masih dirawat itu saat ini masih di RSUD Praya dan RSI Yatofa, Bodak,” ujarnya.
“Yang meninggal empat orang, sopirnya itu masih di rawat di RSUD. Bukan meninggal,” tegas Puteh.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.20 Wita. Pikap Daihatsu Grand Max bernomor polisi DR 8377 SK yang dikemudikan Yusuf Riadi membawa rombongan Nyongkolan dari Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya.
“Sesampainya di TKP, tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak buk yang berada di depan SMPN 5 Barebali. Kemudian, mobil tersebut melintang di badan jalan dengan depan kendaraan menghadap ke arah barat,” ujar Brata.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan masih mendalami penyebab pasti kecelakaan. Namun sejauh ini, kejadian ini diduga murni sebagai kecelakaan tunggal akibat sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraan.