Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), terkenal dengan keindahan alam, budaya, dan tradisinya yang tetap terjaga. Salah satu destinasi yang wajib Anda kunjungi ketika berwisata ke daerah ini adalah Kampung Pajoreja yang terletak di Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo.
Berlokasi di kaki Gunung Ebulobo, Kampung Pajoreja menawarkan hawa sejuk dan tanah subur yang memanjakan mata. Namun, daya tarik utama kampung ini bukan hanya pada keindahan alamnya, melainkan juga pada kisah spiritual yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah desa ini.
Cerita Sumber Air Wudhu Abadi dan Ine Buka Oma
Di Desa Ululoga, terdapat sebuah sumber air wudhu alami yang konon telah ada sejak abad ke-18. Sumber airnya tetap mengalir deras, bahkan ketika kemarau panjang melanda.
Menurut cerita masyarakat setempat, air wudhu abadi ini memiliki kisah unik yang terkait dengan seorang wanita muslim bernama Ine Buka Oma. Ine Buka Oma berasal dari Kampung Tonggo-Nangaroro dan mengikuti suaminya, Ema Bu’u Moni, yang kala itu belum memeluk agama Islam, ke Kampung Pajoreja.
Sebagai seorang muslim yang taat, Ine Buka Oma tetap menjalankan ibadah shalatnya dengan mengambil wudhu dari mata air alami yang terletak di bawah sebuah pohon tua bernama Pohon Nengi. Hingga kini, pohon tersebut masih berdiri kokoh, menandai jejak sejarah yang tak lekang oleh waktu.
Di dekat mata air ini terdapat sebuah batu besar bernama Watu Noa, yang digunakan oleh Ine Buka Oma sebagai tempat shalatnya. Menurut cerita warga, di Watu Noa sering terdengar suara seperti orang sedang shalat, meskipun tidak ada siapa pun di sana.
Kisah ini menambah nuansa mistis sekaligus religius pada tempat tersebut, menjadikannya tujuan spiritual yang berharga bagi umat muslim maupun wisatawan.
Meskipun seluruh penduduk Desa Ululoga saat ini menganut agama Katolik, mereka tetap menjaga dan menghormati keberadaan tempat bersejarah ini. Sikap toleransi ini menjadi bukti nyata harmoni antar agama yang telah terjalin di kampung tersebut.
Pengaruh penyebaran agama Katolik yang mulai masuk ke wilayah Ngada dan Ende pada masa itu menyebabkan keturunan Ema Bu’u Moni tidak lagi memeluk agama Islam. Namun, keberadaan air wudhu alami dan Watu Noa tetap dirawat dengan baik sebagai bagian dari warisan sejarah dan budaya.
Berwisata ke Kampung Pajoreja bukan hanya tentang menikmati keindahan alam di kaki Gunung Ebulobo, tetapi juga tentang menyelami kisah spiritual dan sejarah yang mendalam. Tempat ini adalah simbol dari keberagaman, toleransi, dan keajaiban alam yang terus hidup hingga kini.
Jika Anda mencari destinasi wisata yang menawarkan perpaduan keindahan alam, sejarah, dan budaya, Kampung Pajoreja di Kabupaten Nagekeo adalah pilihan yang sempurna. Jangan lupa untuk menyempatkan waktu mengunjungi air wudhu alami di bawah Pohon Nengi, tempat yang penuh dengan cerita dan keajaiban.