Ketika Pulau Dewata semakin dikenal sebagai pusat wellness Asia. Kebutuhan akan layanan kesehatan dengan kualitas dan kredibilitas global menjadi semakin mendesak.
Di tengah tuntutan baru dari wisatawan internasional, ekspatriat hingga masyarakat lokal yang semakin sadar akan mutu, Kasih Ibu Hospital Denpasar mengambil langkah besar. Dengan meraih akreditasi Australian Council on Healthcare Standards (ACHS) International, rumah sakit ini tidak hanya meningkatkan standar internal.
Tetapi, juga menempatkan Bali sebagai destinasi kesehatan modern yang mampu bersaing di panggung global. Akreditasi ACHS International yang diraih Kasih Ibu Hospital Denpasar merupakan salah satu pencapaian paling bergengsi dalam dunia kesehatan.
“Adapun ACHS International juga dikenal sebagai lembaga yang menerapkan parameter mutu dan keselamatan medis paling ketat di Asia Pasifik. Proses penilaiannya tidak sekadar administratif melainkan evaluasi mendalam terhadap tata kelola, budaya keselamatan pasien, praktik klinis,” kata Direktur Utama Kasih Ibu Hospital Group Krishnawenda Duarsa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/12/2025).
Serta efektivitas manajemen risiko dalam satu ekosistem pelayanan yang utuh. Melalui metodologi Evaluation and Quality Improvement Program (EQuIP), Kasih Ibu Hospital Denpasar berkomitmen pada continuous quality improvement.
Dimana, sebuah filosofi yang memastikan setiap proses pelayanan dikaji secara sistematis untuk menerapkan praktik terbaik secara konsisten. Dengan dukungan sistem yang terintegrasi secara seamless, rumah sakit berhasil meminimalkan risiko human error dan menciptakan perjalanan pasien yang tidak hanya lebih efisien.
“Tetapi, juga jauh lebih aman dan nyaman. Pendekatan ini mencerminkan standar yang biasanya diterapkan oleh fasilitas kesehatan unggulan di Australia, menjadikan pencapaian ini semakin signifikan,” sebut dia.
Dia menjelaskan bagi sebuah institusi yang berakar dari klinik bersalin pada 1987, pencapaian ini bukan sekadar validasi teknis, ini adalah bukti bahwa institusi lokal dapat menjalankan standar global tanpa kehilangan identitasnya. Keberhasilan meraih akreditasi ini juga melanjutkan momentum Kasih Ibu Hospital sebagai rumah sakit pertama di Bali yang meraih HIMSS EMRAM Stage 6.
Dimana ini merupakan sebuah pengakuan atas keunggulan digital dalam rekam medis dan tata kelola informasi. Menurutnya, pencapaian EMRAM Stage 6 ini memvalidasi bahwa Kasih Ibu Hospital memiliki infrastruktur teknologi berkelas dunia.
“Seperti fondasi teknologi dan rekam medis digital, maka akreditasi ACHS International membuktikan bahwa teknologi tersebut benar-benar menghasilkan layanan klinis yang aman, konsisten, dan efektif,” ungkapnya.
Dua capaian ini menjadi fondasi yang saling menguatkan. Satu mewakili kesiapan digital, dan satu lagi menegaskan keunggulan klinis yang nyata.
“Akreditasi ini bukan sekadar sertifikat di dinding. Ini adalah janji kepada dunia bahwa Bali mampu menyediakan layanan kesehatan yang dapat dipercaya, setara dengan negara-negara maju,” bebernya.
Dia menekankan posisi Bali sebagai destinasi internasional menuntut fasilitas kesehatan yang tidak hanya memenuhi ekspektasi lokal. Tetapi juga standar global yang diterapkan oleh komunitas ekspatriat, wisatawan, dan perusahaan asuransi internasional.
Dengan pengakuan ACHS International, sambung dia, Kasih Ibu Hospital Denpasar memperkuat perannya dalam peta medical tourism Bali. Layanan unggulan seperti Kasih Ibu Heart & Cerebrovascular Centre, Bali Fertility Centre, dan Bali Physio & Sports Injury Centre kini beroperasi dengan kredibilitas internasional yang semakin solid.
Pencapaian ini turut mendukung visi pemerintah menjadikan Bali sebagai pusat layanan kesehatan regional yang kompetitif. Namun, di balik seluruh pencapaian teknologi dan validasi klinis tersebut, Kasih Ibu Hospital tetap setia pada prinsip dasarnya.
Yakni, pelayanan yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien. Rumah sakit ini berdiri di antara dua dunia, modernitas dan tradisi Bali dan menciptakan keseimbangan di mana teknologi mendukung empati, bukan menggantikannya.
Pelayanan yang aman, ramah, dan tulus tetap menjadi inti dari setiap proses klinis yang dilakukan. Menurutnya, dengan akreditasi ACHS International, Kasih Ibu Hospital Denpasar menunjukkan bahwa standar global bukan hanya dapat dicapai, tetapi dapat dijalankan secara konsisten tanpa kehilangan sentuhan manusia.
“Dari sebuah klinik bersalin sederhana hingga menjadi institusi kesehatan berstandar dunia, perjalanan ini adalah bukti bahwa komitmen jangka panjang, investasi yang tepat, dan budaya mutu yang kuat mampu melahirkan ekselensi di tengah lanskap wellness Bali yang terus berkembang,” ucapnya.
Kasih Ibu Hospital Group berawal dari Klinik Bersalin Kasih Ibu yang didirikan pada 1987 oleh dr. Suanda Duarsa, Sp.OG, bersama Asmariani Duarsa. Dalam hampir empat dekade, institusi ini berkembang menjadi jaringan rumah sakit terkemuka di Bali dengan empat fasilitas modern di Denpasar, Tabanan, Saba, dan Kedonganan.
Yang membedakan Kasih Ibu Hospital Group adalah konsistensinya menjaga kombinasi antara nilai keluarga. Serta pendekatan yang berpusat pada pasien, dan inovasi medis.
Dukungan terhadap teknologi terkini, kemitraan internasional, dan komitmen pada keselamatan pasien menjadikan grup rumah sakit ini sebagai salah satu institusi paling progresif di kawasan timur Indonesia.
Dengan identitas yang berpijak pada kehangatan Bali dan visi yang mengarah pada standar global, Kasih Ibu Hospital Group menjadi representasi sempurna dari evolusi layanan kesehatan modern yang tetap mempertahankan akar nilai kemanusiaan.
