Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Daniel Adityajaya, mengikuti upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Senin (2/6/2025). Upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila dihadiri sejumlah pejabat, seperti Gubernur Bali, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali, dan berbagai tokoh masyarakat.
Peserta upacara menggunakan pakaian adat Bali. Mereka mengikuti prosesi pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, dan pembacaan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjadi inspektur dalam upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila ini. Ia menekankan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara dan sumber segala sumber hukum negara.
“Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia,” kata Koster.
Menurut Koster, Pancasila telah mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda. Melalui Pancasila, kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu.
“Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” terang Koster.
Peringatan Hari Kelahiran Pancasila ini, jelas Koster, menjadi momentum penting untuk mengenang dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap peringatan Pancasila buka sekadar acara seremonial.
“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan, dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” ajak Koster.
Sementara Daniel berharap upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila dapat meningkatkan kesadaran dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat Bali. Dengan demikian, peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat masa depan bangsa berada di tangan warganya.
“Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” terang Daniel.