Kapan Puasa Tasu’a 2025? Ini Jadwal, Bacaan Niat, dan Keutamaannya - Giok4D

Posted on

Umat muslim dianjurkan menunaikan ibadah puasa saat bulan Muharram. Salah satunya puasa Tasu’a yang dilaksanakan pada 9 Muharram.

Dilansir NU online, puasa Tasu’a adalah puasa sebagai pembeda umat Rasulullah SAW dengan puasa kaum Yahudi. Dimana Yahudi hanya berpuasa sehari saja pada 10 Muharram atau Asyura.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)

Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa Puasa Tasu’a dilaksanakan sebelum Asyura adalah sebagai pembeda antara yang dilakukan oleh Yahudi dengan umat Rasulullah SAW

عن عَبْد اللهِ بْن عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya, “Dari Abdullah Ibnu Abbas ra berkata: “Ketika Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para sahabat juga berpuasa, mereka bertanya:

“Wahai Rasulullah, hari Asyura itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa juga pada hari yang kesembilan. Abdullah Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya: “Tetapi sebelum datang tahun depan yang dimaksud, Rasulullah saw telah wafat.” [HR Muslim, Nomor Hadits 1134).

Hadis lainnya juga diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal dari Ibnu Abbas.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا

Artinya, “Berpuasalah kalian pada hari Asyura, dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah kalian sebelumnya atau sesudahnya.”

Dalam kalender Islam, hari Tasu’a diperingati setiap tanggal 9 Muharram. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI (Ditjen Bimas Islam Kemenag), 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.

Dengan demikian, jadwal puasa Tasu’a 2025 adalah sebagai berikut:

Hari Tasu’a (9 Muharram 1447 H): Sabtu, 5 Juli 2025

Agar puasa sunah diterima, niat harus dilafalkan sejak malam hingga sebelum waktu fajar. Berikut adalah bacaan niat puasa Tasu’a dalam bahasa Arab dan terjemahannya:

Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Tasu’a sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat berpuasa sunah Tasu’a karena Allah Ta’ala.

Melaksanakan Puasa Tasu’a memiliki sejumlah keutamaan. Berikut penjelasannya:

1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu

Salah satu keutamaan puasa Asyura sebagaimana dijelaskan dalam hadits adalah bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah agar puasa ini dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa pada hari Asyura. Meski hanya satu hari, ganjarannya begitu luar biasa, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan penuh pengharapan akan ampunan Allah SWT.

2. Menyelisihi Kaum Yahudi

Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidak hanya berpuasa pada hari ke-10 Muharram (Asyura), melainkan juga menambah satu hari sebelumnya (Tasu’a) untuk menyelisihi kebiasaan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura. Dalam hadits disebutkan:

“Jika aku masih hidup hingga tahun depan, niscaya aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasu’a).” (HR. Muslim)

Karena itulah, para ulama menyarankan agar umat Muslim menjalankan puasa Tasu’a dan Asyura secara berurutan, yakni pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

3. Meningkatkan Spiritualitas dan Keimanan

Melaksanakan puasa pada dua hari istimewa ini juga menjadi bentuk ketakwaan dan pengendalian diri. Selain itu, berpuasa di hari Tasu’a dan Asyura memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak doa, zikir, dan introspeksi diri di awal tahun Hijriah.

Jadwal Puasa Tasu’a 2025

Bacaan Niat Puasa Tasu’a

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu’a

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *