Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali memanfaatkan limbah racik uang kertas menjadi medali QRIS Summer Run. Inovasi ini pun mencatatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai ajang pertama dengan 1.000 medali ramah lingkungan berbahan limbah uang kertas.
“Ini adalah medali pertama kami menggunakan limbah racik uang kertas seperti ini. Uang pecahannya macam-macam. Ada Rp 100 ribu, Rp 5 ribu dan lainnya,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helena Panjaitan di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Minggu (15/6/2025).
Butet menjelaskan, limbah tersebut didapatkan dari sejumlah bank di Bali. Sekitar 1.500 medali telah dicetak untuk dibagikan kepada peserta QRIS Summer Run.
Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, mengapresiasi langkah BI Bali dalam mengolah limbah uang menjadi produk bermanfaat. Ia menyebut, inovasi ini menjadi yang pertama dilakukan oleh kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia.
“Ini semacam pionir bahwa kali pertama, dibanding kantor perwakilan BI lain di seluruh Indonesia, kantor perwakilan BI di Bali ini menginisiasi limbah uang kertas menjadi medali yang hari ini digunakan di QRIS Summer Run,” katanya.
Yusuf berharap langkah ini bisa direplikasi dalam berbagai event produktif lainnya. Ia menegaskan, unsur inovasi menjadi salah satu syarat penting dalam pemberian rekor MURI.
“Inovasi kan dari sesuatu yang belum ada menjadi sesuatu yang ada. Kemudian yang beberapa di antaranya adalah superlatif,” ungkap Yusuf.
Peserta QRIS Summer Run, Juni Ramayani, mengaku terkesan dengan medali unik tersebut. Ia bahkan rela datang dari Jakarta demi mengikuti kegiatan ini.
“Ini medali pertama yang saya lihat berasal dari limbah racik uang kertas. Medalinya keren banget. Saya baru tahu ternyata limbah racik uang kertas bisa dimanfaatkan dan menjadi (produk yang) lebih berharga,” ucapnya.