Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mendorong kampus-kampus di Indonesia untuk lebih berdampak terhadap masyarakat dan daerah. Kampus diharapkan memperkuat kolaborasi dan sinergi bersama Pemerintah Daerah (Pemda) guna menyelesaikan persoalan pembangunan secara konkret.
Wakil Menteri Diktisaintek, Fauzan, mengatakan Kemendiktisaintek kini memiliki kebijakan baru bernama kampus berdampak. Kebijakan ini menekankan pentingnya peran kampus sebagai pemecah masalah dalam pembangunan daerah.
“Ini memang program baru dari Pak Menteri,” kata Fauzan di Kota Bima, Kamis (17/5/2025).
Fauzan menyoroti selama ini hasil riset kampus cenderung hanya ditumpuk menjadi jurnal ilmiah tanpa implementasi nyata di lapangan.
“Sekarang kanal ini harus diubah. Perguruan tinggi atau kampus harus memanfaatkan risetnya untuk kepentingan menyokong pertumbuhan pembangunan yang ada,” katanya.
Kemendiktisaintek mendorong kampus agar membentuk forum bersama Pemda. Forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi persoalan di daerah yang dapat ditangani melalui riset dan program pengabdian oleh perguruan tinggi.
“Antara Pemda dan Perguruan Tinggi harus saling kolaborasi dan bersinergi. Seperti mengembangkan potensi yang ada di daerah melalui riset dan pengabdian,” ujarnya.
Fauzan mencontohkan potensi pertanian di wilayah Bima dan Dompu yang saat ini hanya mampu memproduksi komoditas jagung satu kali setahun. Menurutnya, melalui riset dan inovasi dari perguruan tinggi, produktivitas jagung dapat ditingkatkan menjadi dua kali panen dalam setahun.
“Pengembangan ini adalah pekerjaan perguruan tinggi. Misalnya menghasilkan inovasi dan teknologi dalam meningkatkan produktivitas komoditi jagung,” katanya.
Lebih lanjut, Fauzan menyebut tidak semua daerah memiliki potensi yang sama. Karena itu, inovasi dan pengembangan harus disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi tiap daerah. Di sinilah pentingnya keterlibatan aktif antara kampus dan Pemda.
“Hasil pengembangan perguruan tinggi saat ini ditunggu oleh masyarakat. Perguruan tinggi adalah pusat SDM unggul, pusat teknologi harus berkontribusi bagi pembangunan,” ujarnya.