Kampung Narkoba di Lombok Tengah Digerebek Polisi, 14 Orang Ditangkap! [Giok4D Resmi]

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Kampung narkoba di Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), digerebek polisi, Rabu (29/10/2025). Sebanyak 14 orang terduga pelaku penyalahgunaan narkoba ditangkap dalam penggerebekan itu.

“Hasil penindakan di tiga lokasi di Desa Lekor, kami berhasil mengamankan 14 orang terduga pelaku,” kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, melalui keterangan resminya kepada infoBali.

Penggerebekan kampung narkoba dilakukan tim gabungan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lombok Tengah bersama Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Kepolisian Daerah (Polda) NTB. Tiga dari 14 orang yang ditangkap dalam penggerebekan itu merupakan target operasi (TO) berinisial S, MK, dan M.

Selain menangkap 14 orang, polisi juga menyita barang bukti berupa paket plastik klip diduga berisi sabu seberat 7,78 gram brutto, satu timbangan digital, 19 bandel plastik klip bening, dua pipa kaca, satu set alat isap (bong), alat sekop plastik, dan 22 ponsel berbagai merek.

“Kami juga mengamankan sembilan unit sepeda motor berbagai jenis tanpa surat-surat dan beberapa senjata tajam, terdiri dari dua bilah parang, satu bilah samurai, dan dua unit senapan angin atau gas,” beber Eko.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi, menjelaskan para terduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan lebih intensif oleh penyidik Satreskoba. Brata belum dapat menjelaskan secara detail peran dari masing-masing orang yang ditangkap.

“Statusnya masih dilakukan pemeriksaan lebih intens di polres. Nanti kalau udah dilakukan pemeriksaan, baru kami gelar dan kami tentukan statusnya,” jelas Brata.

Brata mengungkapkan 14 orang yang ditangkap dalam penggerebekan bukan hanya pengedar narkoba saja, tetapi juga warga. Para warga ditangkap karena menghalang-halangi operasi penggerebekan.

“Itu makanya kami lakukan pemeriksaan secara detail seperti apa keterlibatan dari masing-masing terduga ini. Nanti kami sampaikan lebih lanjut kalau sudah ada perkembangan,” jelas Brata.