Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Bali pada Jumat (4/7/2025) dan Sabtu (5/7/2025). Yakni ke Pesta Kesenian Bali (PKB) di Art Center Denpasar dan Pasar Tabanan.
Gibran juga turut memboyong istri dan dua anaknya. Berikut rangkuman kunjungan Gibran ke Bali.
Kunjungan ke PKB di Art Center
Menonton Lomba Tari Barong Bareng Istri dan Anak
Gibran datang bersama anak dan istri menghadiri PKB di Art Center, Denpasar. Gibran tiba mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Ia turun lebih dulu dari mobil, disusul anak pertamanya, kemudian Selvi Ananda, lalu anak bungsunya.
Selama di lokasi PKB, Gibran didampingi istri dan anak-anaknya menyapa warga yang bergantian menjabat tangan dan berfoto bersama. Saat berkeliling pameran, Gibran juga ditemani Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Gibran bersama keluarga tampak menikmati karya seni yang dipamerkan, mulai dari patung, kain khas Bali, lukisan, dan lainnya. Berdasarkan informasi yang diterima infoBali, Gibran dijadwalkan menonton lomba Tari Barong Ket bersama Gubernur Bali dan sejumlah pejabat.
Saat disapa awak media, Gibran hanya menyebut dirinya datang untuk menemani Gubernur Bali menghadiri PKB.
“Diajak jalan-jalan Pak Gubernur,” ujarnya sembari melanjutkan langkah ke panggung utama PKB.
Sapa Ribuan Penonton
Gibran melanjutkan kunjungannya ke panggung utama PKB. Ia didampingi Gubernur Bali Wayan Koster. Keduanya bersama-sama naik ke panggung yang akan menampilkan lomba Tari Barong Ket.
Koster lebih dulu membuka sapaan kepada penonton, kemudian memberi kesempatan kepada Gibran.
“Krama Bali, pengunjung acara Pesta Kesenian Bali, bersyukur sore hari ini kita dapat dikunjungi yang terhormat Bapak Wakil Presiden. Kami berbahagia dan beliau berkenan menyapa hadirin sekalian,” ujar Koster, Jumat.
Saat menyapa penonton, Gibran membuka dengan salam “Assalamualaikum”. Penonton yang hadir kompak membalas salam dengan ucapan “Om Swastiastu”. Gibran tersenyum mendengar balasan itu, lalu melanjutkan salam lainnya.
Di hadapan ribuan penonton, Gibran sempat bertanya soal asal penonton yang datang. “Ini warga Bali dan warga luar Bali ya di sini? Kebanyakan Bali ya? Ada yang dari luar Bali?,” sapa Gibran.
Beberapa warga yang hadir menjawab kebanyakan dari Bali. Namun, sejumlah penonton juga mengangkat tangan, mengaku datang dari luar Bali. Gibran menanggapi singkat.
“Oh, banyak juga ya,” ujarnya.
Riuh penonton pun kembali terdengar. Beberapa kali Gibran juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali, para pemimpin kabupaten/kota, dan tamu undangan lainnya.
Sebut Jumlah Turis dan Okupansi Hotel Meningkat
Gibran mengungkapkan jumlah kunjungan turis dan okupansi hotel di Bali terus meningkat. Menurut Gibran, hal itu sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh Gubernur Wayan Koster.
“Tadi Pak Gubernur, melaporkan ke saya. Bahwa pasca COVID, okupansi hotel, tingkat wisatawan terus meningkat,” ujar Gibran di atas panggung utama acara Pesta Kesenian Bali (PKB) di Art Center, Denpasar, Jumat (4/7/2025).
Gibran lalu mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali dan meminta agar semuanya tetap mendukung pariwisata Bali sehingga tidak kalah dengan negara lainnya.
“Kita support terus tingkat hunian, jumlah pariwisata-wisatawan, (agar) terus meningkat di Bali. Jadi kita jangan sampai kalah dengan negara lain,” lanjut Gibran diiringi dengan tepuk tangan penonton.
“Ini artinya, Bali salah satu destinasi yang paling dicari. Mungkin ini paling ditunggu-tunggu setiap kali ada event,” sambung putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu.
Gibran yang datang ke arena PKB untuk menonton pagelaran kesenian terpukau dengan banyaknya penonton. Gibran dan istrinya, Selvi Ananda menonton Barong Ket yang dimulai pukul 19.00 Wita. Terlihat masyarakat memadati tempat duduk di panggung utama Taman Werdhi Budaya Art Center, Jalan Nusa Indah, Denpasar.
“Jam 7 baru mulai, tapi jam segini (pukul 18.09 Wita) sudah ramai sekali. Ini menunjukkan antusiasme warga dan keseriusan Pak Gubernur, Wali Kota, dan lain-lain,” kata wapres berumur 38 tahun itu.
Blusukan ke Pasar Tabanan
Beli Bawang hingga Bubur
Gibran menyambangi pasar tradisional Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Sabtu. Didampingi Koster serta Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Gibran tiba pukul 07.00 Wita dan langsung keliling menyapa para pedagang.
Mengenakan setelan kemeja cokelat, celana hitam, dengan sepatu hitam, Gibran mendatangi satu per satu para pedagang sembari menanyakan harga. Setelah itu, Gibran kemudian membeli dagangan mereka.
“Saya beli bawang merah sama bawang putihnya masing-masing 2 kilogram,” ujar Gibran kepada Anggi, salah satu pedagang bahan pokok yang disambangi Wapres Gibran.
Sekejap kemudian, Gibran bergeser ke salah satu pedagang bubur di sebelahnya. “Bu, dibungkus 10 semuanya isi sambal,” ujar Gibran.
Kemudian rombongan bergeser ke kios yang berada di sebelah timur membeli bahan pokok lainnya. Pukul 08.30 Wita, rombongan kemudian meninggalkan pasar. Sebelum itu, Gibran berkesempatan melayani selfie atau berfoto dengan masyarakat serta pedagang.
Anggi, pedagang bahan pokok, tak menyangka jika Gibran mengajaknya mengobrol. Pedagang asal Desa Gubug tersebut mengaku canggung dan kaget.
“Saya baru tahu Pak Wapres datang ke sini waktu saya mau buka lapak. Sangat di luar dugaan. Tapi saya senang bisa ketemu langsung dengan beliau,” ujarnya.
Di lapaknya, Wapres Gibran membeli bawang merah dan bawang putih masing-masing 2 kg. “Pak Wapres katanya mau cek perbandingan harga barang dengan harga di pasar lainnya,” serunya.
Sementara, pedagang bubur, Yuli Suarmini sempat ragu saat Gibran mendatangi lapaknya. Perempuan yang biasa disapa Bu Rudi itu dengan berani kemudian menyapa Gibran untuk mencoba bubur buatannya.
“Saya sempat grogi dan ragu ketika Pak Gibran di depan lapak. Saya panggil, ternyata beliau mau mampir,” ujar wanita asal Penebel yang menikah ke Banyuwangi ini.
Yuli Suarmini mengaku senang Gibran memborong buburnya sebanyak 10 bungkus. Sebagai pedagang kecil, ia berharap semoga ke depan Indonesia lebih sejahtera dan rezeki para pedagang kecil bisa lebih baik.
“Saya sudah jualan bubur di sini sudah 26 tahun sejak anak pertama saya kelas 6 SD. Sekarang umurnya sudah 36 tahun,” perempuan paruh baya itu.