Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memarahi dirjen di kementerian yang dipimpinnya hingga Dirut PLN. Bahlil menyebut bawahannya itu kurang ajar. Ia murka lantaran tak mendapat data mutakhir terkait target desa yang dialiri listrik oleh PLN.
Momen itu terjadi dalam rapat kerja terkait RAPBN ESDM 2026 di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025). Bahlil menyebut telah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto terkait peta pendistribusian listrik ke daerah yang belum terjangkau.
“Kami menyampaikan bahwa kemarin kami sudah rapat dengan Bapak Presiden, kami sedang memetakan prioritas sambung listrik ke masyarakat yang belum dapat sambung listrik,” ujar Bahlil dalam rapat tersebut, seperti dikutip dari infoNews.
Bahlil mengungkapkan dirinya bercerita kepada Presiden Prabowo bahwa mungkin hanya dia menteri di Kabinet Merah Putih yang sempat merasakan menggunakan lampu pelita. Sebab, pendistribusian listrik di masa lalu tak semasif sekarang.
“Itu kita pakai itu loh kaleng susu, pakai sumbu, pakai minyak tanah. Kalau belajar, bangun pagi, di sini hitam. Syukur kalau ke sekolah kita mandi. Kalau nggak mandi, pasti kelihatan hitamnya,” ujar Bahlil.
Bahlil mengeklaim dirinya berkomitmen untuk menghadirkan swasembada energi di desa-desa. Bahlil lantas hendak melaporkan target pendistribusian listrik itu. Namun, dia mengaku tak mendapat laporan yang tepat dari jajaran.
“Nah, saya sampaikan kepada Bapak Presiden, atas arahan dan visi besar Presiden tentang swasembada energi, jadi energi ini harus juga diletakkan di desa-desa,” ujar Bahlil.
“Dan dalam hitungan kami, ada sekitar 5.600 desa yang harus kita lakukan. Tapi, tadi saya dapat laporan katanya PLN 10 ribu desa, ya? Oh, 10 ribu? Ini tambah, 10 ribu?” tanya Bahlil kepada jajaran dirjen di Menteri ESDM dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
Saat itulah Bahlil terdengar kesal lantaran tak mendapat data yang terbaru. Ia kemudian meminta dirjen hingga Dirut PLN bertemu dirinya seusai rapat.
“Ini nggak tahu dirjen saya yang nggak benar atau dirut PLN-nya yang nggak benar? Kalian habis ini ketemu sama saya ya, kurang ajar kalian ini,” kata Bahlil.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Masih mau jadi dirjen kau? Ini direksi PLN kelihatannya baru juga, jadi materinya baru. Padahal, Dirutnya cuma satu, nggak berubah-ubah,” sambung politikus Partai Golkar itu.
Setelah itu, Bahlil melanjutkan paparannya kepada anggota Komisi XII DPR. Ia menyinggung keinginan Presiden Prabowo kepada ESDM untuk memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Oke, data mereka ini mungkin yang up-to-date, sayanya yang tidak dilaporkan. Tapi prinsipnya begini, Pak Presiden meminta kepada kami untuk menghitung agar desa-desa yang belum ada listriknya kita pakai PLTS,” ujar Bahlil.
Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya