Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketika ditanya sikap politiknya. Namun, Jokowi disarankan mencontoh Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono hidup tenang usai tak lagi menjabat.
Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni menilai tak ada yang salah dengan sikap politik Jokowi yang memilih PSI ketika ditanya terkait bursa Caketum PPP. Meski begitu, Sahroni mengatakan sebaiknya Jokowi lebih fokus menikmati hidup setelah tak menjadi pemimpin negara.
Menurutnya, Jokowi dapat mencontoh SBY. Pendiri partai Demokrat itu memilih menepi dari panggung politik usai tak lagi menjabat.
“Tapi saran saya sebagai adik, kiranya Pak Jokowi lihat contoh kaya Pak SBY, hidup tenang dan menikmati hidup setelah tidak lagi jadi presiden. Saya bangga lihatnya,” ujarnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Menurutnya, Jokowi sebaiknya menyerahkan urusan perpolitikan kepada anak dan menantunya. Dia meyakini anak dan menantunya akan menjadi penerus Jokowi di masa depan.
“Iya sebagai saran dan masukan berilah urusan politik bagi anak dan mantu yang saat ini sedang bertugas,” kata dia.
“Pak Jokowi sebagai ayah harus selalu ngawasin anak dan mantunya yang lagi bekerja untuk rakyat. Insya Allah mereka akan jadi penerus Pak Jokowi ke depan,” imbuh Sahroni.
Jokowi sebelumnya menanggapi kabar bahwa dirinya diusulkan masuk bursa Caketum PPP. Jokowi mengaku ingin di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja.
“Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI saja lah,” kata Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, dilansir infoJateng, Jumat (6/6).