Jembatan Darurat Dibangun Setelah Jalan Bangli-Karangasem Putus

Posted on

Perbaikan jalur utama Bangli-Karangasem masih berlangsung. Lebih dari sepekan, masyarakat terhambat akses lalu lintas di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli, sejak jalan jebol pada Kamis (28/8/2025). Untuk mengatasi kendala tersebut, jembatan darurat segera dibangun.

“Jembatan darurat ini tidak dirancang saat perbaikan jalan. Pemborong yang punya ide dan dibuat sejak 3 hari lalu,” terang Catur, salah satu pekerja yang ditemui infoBali di lokasi, Senin (8/9/2025).

Menurut Catur, jembatan darurat ditargetkan tuntas dalam dua minggu. Jembatan dirancang selebar 2,5-3 meter dengan panjang 28 meter agar bisa dilalui sepeda motor. Kapasitas jembatan diperkirakan mampu menahan beban hingga 6 ton. Pembatas juga akan dipasang di sisi jembatan demi keamanan, mengingat di selatan terdapat jurang setinggi 10 meter.

Untuk sementara, masyarakat hanya bisa melintasi kerangka jembatan dari besi dan kayu dengan berjalan kaki. Jembatan darurat ini akan digunakan hingga perbaikan jalan utama selesai pada Desember mendatang.

Salah satu warga, Kadek Dwi, terlihat melintasi jembatan darurat bersama putrinya menuju rumah di dekat lokasi. Ia mengaku baru menjemput anaknya dari SDN 1 Bangbang.

“Sangat terbantu ada jembatan ini. Kemarin saya lalu lalang masih terhambat karena harus ke selatan. Memutar dan naik ke Desa Timuhun, Klungkung,” kata Kadek Dwi.

Kadek Dwi menyebut tak masalah berjalan kaki sedikit. Ia menitipkan sepeda motor di sisi barat jembatan dan membiarkannya menginap setiap hari agar tetap bisa mengantar-jemput anaknya.

Perbekel Desa Bangbang, Pande Putu Winata, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebut masyarakat sebelumnya harus memutar melewati Bukit Jambul, Karangasem, dan Desa Timuhun, Klungkung, dengan jarak 13 kilometer.

“Kalau akses terputus, kan susah semuanya. Apalagi di Desa Bangbang ada SMKN 1 Tembuku. Siswanya kan bisa dari bermacam daerah. Mereka taruh motor dari sisi timur dan jalan kaki 1 kilometer ke sekolah,” jelas Pande Winata.

Pande menambahkan, parkir kendaraan di pinggir jalan rawan tindak kriminal. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat saling menjaga kendaraan yang terparkir.

Ke depannya, jembatan darurat diperkirakan bisa dilalui sepeda motor dengan sistem buka-tutup, sehingga kendaraan dari arah timur dan barat melintas bergiliran.

Namun, Pande belum bisa memastikan apakah jembatan darurat itu akan dibongkar setelah empat bulan atau dibiarkan permanen. Ia bahkan berkelakar, jembatan tersebut bisa saja dijadikan spot foto wisatawan.

“Kalau maunya tetap, kita bisa pakai objek wisata spot foto sehingga masuk PAD. Kan ada bukit juga di sisi selatan itu dan ada coffe break di atas. Bagus di sana pemandangannya,” ujar Pande.

Potensi Jadi Permanen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *