Jemaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meninggal dunia selama mengikuti rangkaian haji di Tanah Suci bertambah menjadi empat orang. Terakhir, jemaah asal Lombok Barat bernama Sahrim Sulaiman mengembuskan napas terakhir setelah dirawat di salah satu rumah sakit di Arab Saudi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB Zamroni Aziz memerinci satu jemaah lain yang meninggal berasal dari Lombok Timur, yakni Padlah Sulaeman, sedangkan dua orang dari Mataram, masing-masing adalah Marhanah Muhammad dan Sugianto Yoso.
“Tapi secara umum jemaah haji kita alhamdulillah dalam kondisi baik. Semua jemaah sudah dipindahkan dari Madinah ke Makkah,” ujar Zamroni di Arab Saudi kepada infoBali, Rabu (28/5/2025).
Zamroni mengatakan ada 15 jemaah yang sakit di Arab Saudi. Sebanyak 10 jemaah dirawat di Madinah, empat di Makkah, dan satu jemaah dirawat di Jeddah.
Zamroni juga mengungkapkan mengenai pencetakan kartu Nusuk untuk seluruh jemaah yang sudah mencapai 99 persen. Menurutnya, tinggal beberapa jemaah saja yang belum mendapatkan kartu yang memuat identitas para jemaah haji itu.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Syarikah-syarikah (penyedia layanan haji di Arab Saudi) yang ada. Kami pastikan semua kartu Nusuk itu sudah diterima sebelum melaksanakan rangkaian haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna),” ujarnya.
Zamroni memastikan seluruh jemaah yang meninggal maupun sakit sudah mendapat layanan kesehatan dengan baik selama di Arab Saudi. Seluruh petugas kesehatan dan pendamping jemaah bersama tim kesehatan PPH Arab Saudi sudah bekerja maksimal.
“Jadi tidak ada jemaah yang tidak terlayani, pemerintah Arab Saudi sudah berkomitmen untuk membantu para jemaah,” tegasnya.
Seluruh jemaah yang dirawat, Zamroni berujar, dipastikan tetap ikut rangkaian ibadah haji Armuzna. Mereka akan dibawa menggunakan ambulans untuk masuk ke arena Armuzna di Madinah.
“Setelah itu dikembalikan ke rumah sakit atau tempat perawatan. Artinya kemungkinan-kemungkinan ini sudah diantisipasi,” tandasnya.
