Anggota DPRD Gianyar dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Kandel (INK), mengajukan surat pengunduran diri pada 26 April 2025. Langkah itu diambil setelah namanya terseret dalam kasus utang piutang berujung dugaan penggelapan kendaraan yang menyeretnya ke pusaran konflik dengan sejumlah debt collector (penagih utang).
Ketua DPRD Gianyar sekaligus Sekretaris DPC PDIP Gianyar, Ketut Sudarsana, membenarkan surat pengunduran diri tersebut telah diterima. Namun, proses pergantian antar waktu (PAW) belum bisa diputuskan karena menunggu respons dari DPP PDIP.
“Pengunduran sudah masuk, tapi belum direspons DPP (PDI Perjuangan) atau partai. Belum bisa bicara PAW. Kalau pun disetujui, satu-satunya calon DPRD dari PDIP Perjuangan yang tersisa kan Pak Sudariana,” ujar Sudarsana kepada infoBali, Kamis (8/5/2025).
Meski Sudariana menjadi kandidat terkuat, Sudarsana menyebut keputusan akhir tetap berada di tangan DPP PDIP melalui rekomendasi resmi yang disampaikan ke DPC Gianyar.
Sudarsana menjelaskan bahwa pengunduran diri INK merupakan inisiatif pribadi untuk fokus menyelesaikan persoalan hukum yang tengah dihadapi. Ia menegaskan kasus tersebut murni urusan bisnis dan tidak berkaitan dengan kinerja INK sebagai anggota dewan maupun kader partai.
“Sanksi belum ada diberikan baik dari partai maupun lembaga karena murni masalah bisnis pribadi. Tidak ada kaitannya ke kami, tetapi dampaknya saja ke partai dan lembaga. Tidak ada tekanan dalam keputusan ini. Kami mengapresiasi Pak Kandel undurkan diri karena mau konsen selesaikan masalah,” tambahnya.
Surat pengunduran tersebut, lanjut Sudarsana, telah dikaji oleh Tim 5 DPC PDIP Gianyar dan kini berada dalam proses menuju pleno DPP PDIP.
Kasus yang menyeretK Kandel bermula saat ia nyaris dikeroyok oleh sekitar 15 pria berbadan kekar yang diduga sebagai debt collector. Insiden itu terjadi di sebuah rumah makan di kawasan Ubud, Gianyar, Jumat (4/4/2025), saat INK berupaya menyelesaikan sengketa kendaraan dengan mereka.
Kapolsek Ubud Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun, ia membantah kabar pengeroyokan.
“Itu tidak ada dikeroyok. Mereka janjian untuk bertemu karena mungkin dewannya (INK) punya utang,” ujar Sudarsana kepada infoBali, Sabtu (5/4/2025).
Sudarsana menyebut INK sendiri yang menghubungi pihak kepolisian untuk menengahi persoalan utang piutang. INK kemudian dibawa ke Polsek Ubud untuk menenangkan diri selama sekitar satu jam.
“Kami tawarkan untuk menempuh jalur hukum yang ada,” imbuhnya.
Secara fisik, lanjut Kapolsek, tidak ditemukan tanda-tanda pengeroyokan pada tubuh INK. Polisi juga tidak mengetahui isi pembicaraan dalam pertemuan itu maupun identitas para penagih utang.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.