Jalan Penghubung Dua Desa di Buleleng Akhirnya Diperbaiki Setelah 23 Tahun

Posted on

Jalan penghubung antara Desa Tunjung dan Desa Bukti di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali akhirnya diperbaiki setelah 23 tahun kondisinya rusak. Ruas jalan yang rusak parah itu sebelumnya viral di media sosial karena ditanami pohon pisang sebagai bentuk protes warga.

Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Gede Supriatna dan sejumlah pejabat terkait meninjau langsung proses perbaikan jalan tersebut, Selasa (4/11/2025). Jalan itu memiliki panjang 3,1 kilometer dengan lebar sekitar 5 meter, termasuk bahu jalan.

“Jalan ini sudah 23 tahun belum tersentuh perbaikan. Sekarang dibetonisasi agar lebih tahan lama dan mencegah penggerusan aspal,” kata Sutjidra di lokasi.

Ruas jalan ini merupakan akses vital bagi warga dua desa, terutama untuk kegiatan ekonomi dan sosial. Di sepanjang jalur tersebut terdapat sekolah, kebun, dan lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga setempat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menargetkan perbaikan jalan akan berlanjut hingga sepanjang total 7 kilometer pada awal tahun 2026. “Kemampuan fiskal kami terbatas, jadi sementara yang diprioritaskan adalah akses menuju sekolah dan jalan distribusi hasil pertanian,” imbuh Sutjidra.

Meski begitu, Sutjidra mengakui masih ada evaluasi di lapangan. Beberapa bagian bahu jalan dilaporkan rusak karena dilalui kendaraan sebelum beton benar-benar kering. Ia berharap proyek perbaikan jalan senilai Rp 4,2 miliar itu dapat memperlancar mobilitas warga sekaligus mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah utara Buleleng.

“Perawatan dilakukan selama satu tahun. Ada yang jebol di pinggir sudah diperbaiki. Kualitas tidak ada masalah karena sudah diuji dan diawasi. Kalau tidak sesuai spesifikasi, tidak akan kami terima,” tegasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Tunjung Made Sadia mengatakan jalan tersebut menjadi akses utama warga untuk menuju sekolah dan lahan pertanian. Ia menyebut warganya sempat tidak percaya jalan itu akan benar-benar diperbaiki karena sudah puluhan tahun dibiarkan rusak.

“Jalan ini digunakan warga untuk ke SMP 1 Atap, SD 3 Tunjung, dan juga untuk kegiatan pertanian, terutama kebun mangga,” ujar Sadia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menargetkan perbaikan jalan akan berlanjut hingga sepanjang total 7 kilometer pada awal tahun 2026. “Kemampuan fiskal kami terbatas, jadi sementara yang diprioritaskan adalah akses menuju sekolah dan jalan distribusi hasil pertanian,” imbuh Sutjidra.

Meski begitu, Sutjidra mengakui masih ada evaluasi di lapangan. Beberapa bagian bahu jalan dilaporkan rusak karena dilalui kendaraan sebelum beton benar-benar kering. Ia berharap proyek perbaikan jalan senilai Rp 4,2 miliar itu dapat memperlancar mobilitas warga sekaligus mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah utara Buleleng.

“Perawatan dilakukan selama satu tahun. Ada yang jebol di pinggir sudah diperbaiki. Kualitas tidak ada masalah karena sudah diuji dan diawasi. Kalau tidak sesuai spesifikasi, tidak akan kami terima,” tegasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Tunjung Made Sadia mengatakan jalan tersebut menjadi akses utama warga untuk menuju sekolah dan lahan pertanian. Ia menyebut warganya sempat tidak percaya jalan itu akan benar-benar diperbaiki karena sudah puluhan tahun dibiarkan rusak.

“Jalan ini digunakan warga untuk ke SMP 1 Atap, SD 3 Tunjung, dan juga untuk kegiatan pertanian, terutama kebun mangga,” ujar Sadia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *