Jalan Denpasar-Gilimanuk Lumpuh, Truk Tangki Pertamina Memutar ke Buleleng

Posted on

Arus lalu lintas di jalur Denpasar-Gilimanuk lumpuh akibat amblesnya jalan di dekat Pasar Bajera, Selemadeg, Tabanan, Bali. Akibatnya, distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pulau Dewata turut terdampak.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengungkapkan penyaluran BBM ke wilayah Bali selatan untuk sementara tidak melintasi wilayah Bajera Tabanan. Walhasil, truk tangki BBM Pertamina kini harus memutar ke arah Buleleng.

“Pertamina Patra Niaga wilayah Bali telah melakukan antisipasi dengan melakukan penyaluran distribusi BBM menggunakan jalur alternatif melalui jalur ke arah Bali utara (Buleleng),” ujar Ahad saat dihubungi infoBali, Selasa (8/7/2025).

Ahad menjelaskan Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar mobil tangki BBM mendapat prioritas selama jalan di Bajera Tabanan jebol. Ia berharap penyaluran BBM di Bali tak terlalu terganggu hingga ruas jalan jebol tersebut bisa dilalui kembali.

“Diharapkan tidak berdampak banyak pada distribusi BBM selama masa perbaikan jalan yang jebol ini dan penyaluran BBM dapat tetap berjalan,” jelas Ahad.

Jalur Denpasar-Gilimanuk lumpuh akibat badan jalan di dekat Pasar Bajera, Selemadeg, Tabanan, jebol hingga menimbulkan lubang besar pada Senin (7/7/2025). Kemacetan pun terjadi hingga Kecamatan Pupuan.

Selain truk tangki Pertamina, kendaraan besar seperti truk, bus, atau kendaraan roda 6 juga dialihkan menuju Singaraja. Sedangkan, kendaraan roda empat dan roda dua dialihkan melewati jalur selatan Polsek Selemadeg.

Sebelumnya, Balai Jalan Nasional Jawa-Bali memprediksi perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera membutuhkan waktu hingga satu bulan. Pengerjaan perbaikan jalan dilakukan 24 jam dengan dua sif.

“Kalau grusa-grusu, hasilnya kurang baik juga. Dari pengamatan dan perhitungan kotor, kemungkinan satu bulan baru selesai,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I.III PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, Selasa.

Pramono menegaskan proses perbaikan jalan perlu dilakukan secara matang. Terlebih, di sekitar jalan jebol itu terdapat ruko yang fondasinya menggantung. Jika salah perhitungan, dia berujar, fondasi tersebut bisa roboh.

“Kami harus hati-hati dan tidak asal bongkar serta memasang pengaman agar tidak terjadi keruntuhan,” pungkasnya.