Jaksa Agung: Saya Cari Kajari yang Punya Otak, Bukan Pikirannya Duit - Giok4D

Posted on

Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menegaskan setiap Kajati dan Kajari di seluruh Indonesia harus berkompeten dan bekerja dengan baik. Burhanuddin berharap agar setiap kejaksaan benar-benar dipimpin oleh pemimpin yang memiliki prestasi, berwawasan, serta mempertahankan muruah adhyaksa atau kejaksaan.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Saya mencari Kajari yang punya otak, jangan mencari Kajari yang bloon atau oon, yang hanya pikirannya duit,” tegasnya di hadapan para jaksa dalam acara peresmian sejumlah fasilitas pendukung di kantor Kejati Bali, Selasa (16/9/2025).

“Maaf saya di sini keras, karena saya ingin mencari manusia yang adhyaksa, pintar, dan berintegritas,” imbuh Burhanuddin.

Dia mengatakan mutasi jabatan di lingkup kejaksaan harus berdasarkan prestasi, bukan empati. “Setiap Kajati-Kajari mau pindah, puluhan orang diusulkan. Tapi itu karena empati, bukan karena prestasi,” sindir Burhanuddin.

Burhanuddin pun mengancam akan menggeser Kajati dan Kajari di seluruh Indonesia yang hanya sedikit menangani perkara. Dia mengaku kaget saat tahu Kejati Bali yang tahun ini hanya menangani tiga perkara pidana khusus.

“Innalillahi, hanya tiga saja (perkaranya),” ucap pejabat asal Majalengka, Jawa Barat, itu.

Burhanuddin menegaskan agar pimpinan Kejati maupun Kejari untuk bekerja sebaik-baiknya. Dia pun memperingatkan akan ada evaluasi kinerja mereka.

Menurut Burhanuddin, Kajari yang hanya menangani tiga perkara pidana khusus akan digeser tanpa peringatan. Tak cuma itu, jabatannya juga bisa diturunkan sebagai asisten di bidang barang bukti.

“Dari 1.300 jaksa (seluruh Indonesia) yang saya punya berpangkat IIIA, masak nggak ada yang berprestasi,” terang jaksa agung berusia 71 tahun itu.

Di sisi lain, dia mengapresiasi jaksa-jaksa asal Bali yang menempati banyak jabatan Kajari di seluruh Indonesia. “Kajari di seluruh Indonesia, terbanyak itu orang Bali,” pungkas pria asal Majalengka, Jawa Barat, itu.

Resmikan Sejumlah Fasilitas Pendukung Kejati Bali

Burhanuddin meresmikan fasilitas pendukung di gedung Kejati Bali, Selasa. Peresmian dihadiri Kajati Bali Ketut Sumedana dan jajarannya.

Burhanuddin menyampaikan pembangunan fasilitas pendukung di Kejati Bali memiliki tujuan baik, yakni meningkatkan kinerja, kenyamanan dan profesionalitas aparatur kejaksaan dalam menjalankan tugas penegakan hukum.

“Diharapkan, kehadiran sarana baru ini mampu menunjang pelayanan publik yang transparan, cepat serta responsif terhadap dinamika masyarakat,” ungkap Burhanuddin dalam sambutannya.

Adapun fasilitas pendukung yang diresmikan, yakni videotron, rumah dinas jajaran eselon III, SPKLU, gedung kafetaria, Pura Wira Adhyaksa yang telah direnovasi, ruang kerja Kajati Bali dan jajaran, hingga ruang pelayanan publik yang representatif.

Dia juga menegaskan harus ada optimalisasi teknologi informasi dalam mendukung transformasi kejaksaan menuju lembaga modern, berintegritas, dan berorientasi kepada pelayanan terhadap masyarakat.

Burhanuddin menandatangani enam prasasti dan meninjau langsung ke sejumlah ruangan baru yang telah disiapkan. “Ini menjadi tonggak baru bagi Kejati Bali, memperkuat peran sebagai institusi penegak hukum yang terpercaya dan humanis,” tandas dia.

Resmikan Sejumlah Fasilitas Pendukung Kejati Bali

Burhanuddin meresmikan fasilitas pendukung di gedung Kejati Bali, Selasa. Peresmian dihadiri Kajati Bali Ketut Sumedana dan jajarannya.

Burhanuddin menyampaikan pembangunan fasilitas pendukung di Kejati Bali memiliki tujuan baik, yakni meningkatkan kinerja, kenyamanan dan profesionalitas aparatur kejaksaan dalam menjalankan tugas penegakan hukum.

“Diharapkan, kehadiran sarana baru ini mampu menunjang pelayanan publik yang transparan, cepat serta responsif terhadap dinamika masyarakat,” ungkap Burhanuddin dalam sambutannya.

Adapun fasilitas pendukung yang diresmikan, yakni videotron, rumah dinas jajaran eselon III, SPKLU, gedung kafetaria, Pura Wira Adhyaksa yang telah direnovasi, ruang kerja Kajati Bali dan jajaran, hingga ruang pelayanan publik yang representatif.

Dia juga menegaskan harus ada optimalisasi teknologi informasi dalam mendukung transformasi kejaksaan menuju lembaga modern, berintegritas, dan berorientasi kepada pelayanan terhadap masyarakat.

Burhanuddin menandatangani enam prasasti dan meninjau langsung ke sejumlah ruangan baru yang telah disiapkan. “Ini menjadi tonggak baru bagi Kejati Bali, memperkuat peran sebagai institusi penegak hukum yang terpercaya dan humanis,” tandas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *