Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menunjuk Asisten II Setda NTB Lalu Moh. Faozal sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda). Faozal menggantikan posisi Lalu Gita Ariadi yang kini resmi menjadi dosen fungsional di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) NTB.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB Tri Budi Prayitno mengatakan, surat keputusan (SK) pengangkatan Pj Sekda NTB untuk Lalu Faozal telah terbit pada Jumat (4/7/2025) dan diterima pada Senin (7/7/2025).
“Kami baru diberikan kemarin, Senin 7 Juli 2025. Jabatan Pj Sekda akan segera dilakukan pelantikan dalam lima hari kerja setelah ada SK ini,” kata Yiyit, sapaan akrabnya, di Kantor Gubernur NTB, Selasa (8/7/2025).
Pelantikan Pj Sekda dijadwalkan pada Kamis (10/7) yang akan dilakukan langsung oleh Gubernur NTB. “Ya dilantik oleh pak Gubernur NTB,” ujarnya.
Yiyit menjelaskan, sesuai arahan gubernur, Pj Sekda akan menjalankan seluruh tugas yang melekat pada jabatan Sekda selama tiga bulan ke depan. Sementara itu, BKD akan memproses pembentukan panitia seleksi (pansel) untuk memilih Sekda definitif.
“Kita berharap bisa proses adanya sekda definitif. Nanti ini dilakukan dalam 3 bulan. Jika tidak bisa maka jabatan Pj Sekda bisa diperpanjang lagi 3 bulan,” jelasnya.
Yiyit enggan membeberkan nama-nama pejabat yang diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk jabatan Pj Sekda. Namun, informasi yang diterima menyebut ada empat nama yang diusulkan, yaitu Asisten I Setda NTB Fathurrahman, Asisten II Setda NTB Lalu Moh. Faozal, Asisten III Setda NTB Eva Dewiyani, dan Kepala Dinas Koperasi Masyhuri.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Tentu nama Faozal ada sesuai pengajuan. Kemudian kan beliau Gubernur yang memilih,” katanya.
Lalu Faozal membenarkan dirinya telah menerima SK Pj Sekda NTB. “Benar. Kemarin SK itu sudah saya terima. Tinggal ini lapor ke Pak Gubernur,” kata Faozal.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan NTB itu menegaskan jabatan Pj Sekda merupakan amanah dari Gubernur NTB yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
“Saya kan pasukan, kan beliau yang menugaskan saya. Namanya pasukan, selalu siap,” ucapnya.
Sebagai Pj Sekda, Faozal memastikan akan menjaga roda birokrasi Pemprov NTB tetap berjalan, mendukung visi-misi gubernur, serta menata fiskal agar lebih sehat.
“Nanti kami cari formulasi yang tepat agar OPD ini bisa napas,” ungkapnya.
Sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), ia juga akan fokus menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menjadi sorotan beberapa hari lalu.
Beberapa di antaranya terkait pengawasan dan pembinaan pengelolaan keuangan BLUD RSUD Provinsi NTB yang belum optimal sehingga memicu utang RSUD Provinsi NTB pada 2024 sebesar Rp 247,97 miliar. Selain itu, pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) oleh sekolah di lingkungan Pemprov NTB juga dinilai belum memadai.
“Ada rumah sakit provinsi, ada Dikbud itu yang sedang kita kawal, temuan itu sudah ada tindaklanjut,” tandas Faozal.
