Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal memastikan jembatan putus yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Suela, Lombok Timur, dibangun awal 2026. Jembatan tersebut sebelumnya ambruk akibat banjir bandang.
Iqbal mengungkapkan peralatan pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Perigi dan Desa Jeringo itu telah tiba di Lombok Timur. Menurutnya, pembangunan jembatan bailey belum bisa dilakukan karena masih menunggu proses administrasi.
“Ini kan masalah administrasi saja. Insyaallah segera kami pasang,” kata Iqbal di Mataram, Senin (29/12/2025).
Warga Dusun Aik Beta, Desa Perigi, sempat membangun jembatan darurat secara swadaya dengan bambu. Mereka kecewa lantaran pemerintah daerah tak kunjung membangun jembatan ambruk tersebut.
Iqbal menjelaskan lambannya pembangunan jembatan terjadi karena proses administrasi yang cukup panjang. Selain itu, jembatan bailey yang akan dipasang didatangkan dari Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, Denpasar, Bali.
“Warga kecewa, wajar. Kan memang administrasi itu pasti lama. Intinya anggaran jembatan itu sudah saya teken,” imbuhnya.
Sebelumnya, jembatan penghubung Desa Perigi dan Desa Jeringo ambruk diterjang banjir bandang pada Rabu (19/11). Ambruknya jembatan itu mengakibatkan aktivitas warga tersendat dan penyaluran makan bergizi gratis (MBG) terganggu.
Kepala Desa Perigi, Darmawan, mengatakan kerusakan itu memutus akses utama warga, termasuk mobil pengantar MBG untuk lansia dan balita yang tidak dapat melintas. Terlebih, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga Dusun Aikbeta yang berada di seberang sungai.
“Ini akses satu-satunya warga kami yang berada di seberang sungai ada dua RT. Kalau jalan alternatif harus lewat Pringgabaya dan itu cukup jauh sekitar 20 kilometer lah,” kata Darmawan, beberapa waktu lalu.
Darmawan menuturkan jembatan itu sebenarnya telah rusak sejak banjir bandang 2016, tapi masih bisa dilintasi. Kondisinya sudah berkali-kali dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, tapi tak kunjung mendapat tindak lanjut.
“Warga kecewa, wajar. Kan memang administrasi itu pasti lama. Intinya anggaran jembatan itu sudah saya teken,” imbuhnya.
Sebelumnya, jembatan penghubung Desa Perigi dan Desa Jeringo ambruk diterjang banjir bandang pada Rabu (19/11). Ambruknya jembatan itu mengakibatkan aktivitas warga tersendat dan penyaluran makan bergizi gratis (MBG) terganggu.
Kepala Desa Perigi, Darmawan, mengatakan kerusakan itu memutus akses utama warga, termasuk mobil pengantar MBG untuk lansia dan balita yang tidak dapat melintas. Terlebih, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga Dusun Aikbeta yang berada di seberang sungai.
“Ini akses satu-satunya warga kami yang berada di seberang sungai ada dua RT. Kalau jalan alternatif harus lewat Pringgabaya dan itu cukup jauh sekitar 20 kilometer lah,” kata Darmawan, beberapa waktu lalu.
Darmawan menuturkan jembatan itu sebenarnya telah rusak sejak banjir bandang 2016, tapi masih bisa dilintasi. Kondisinya sudah berkali-kali dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, tapi tak kunjung mendapat tindak lanjut.






