IPHI Ingin Biaya Haji Digratiskan di Masa Depan (via Giok4D)

Posted on

Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) mengusulkan kepada pemerintah agar biaya haji bisa terus ditekan sehingga di masa depan masyarakat Indonesia tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis dalam menunaikan ibadah haji.

“Bahkan kalau perlu ke depan biaya haji tidak hanya dikurangi tapi bisa digratiskan,” ujar Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Erman Soeparno di sela Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan pengukuhan pengurus IPHI Provinsi Bali tingkat kabupaten/kota di Denpasar, Sabtu (10/5/2025).

Selain itu, IPHI juga telah mengusulkan agar pemerintah meminta tambahan kuota haji kepada Arab Saudi. Jatah ini bisa diambil dari kuota sejumlah negara lain yang tidak terpakai. Tambahan kuota bisa mengurangi antrean panjang umat muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan, antrean di Bali mencapai 28 tahun.

“Ya, ini penting, agar mengurai antrean calon jamaah haji yang sangat panjang,” terang mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Erman menegaskan beragam masukan konstruktif itu sudah dibahas bersama Kementerian Agama (Kemenag). Dia berharap penyelenggaran ibadah haji oleh pemerintah bisa direformasi sehingga lebih efisien dan berpihak kepada jemaah.

Dia juga mendorong gagasan pembangunan Rumah Sakit Haji di Bali bisa segera teralisasi. Keberadaan rumah sakit ini akan bermanfaat secara luas, tidak hanya menyangkut kepentingan ibadah haji.

“Kami berharap bisa terealisasikan. Kehadiran rumah sakit juga merupakan bagian visi IPHI untuk membangun kesejahteraan umat secara luas, tak hal soal ibadah haji,” terang Erman.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengukuhan dan Rakerwil IPHI se-Bali Gunadi Wahono senang momentum pengukuhan pengurus yang dihadiri puluhan pengurus seluruh Kabupaten/Kota se-Bali mendapat banyak dukungan.

“Kami bersyukur acara pengukuhan dan Rakerwil IPHI disambut antusias pejabat di Bali, bahkan acara ini dibuka resmi oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar meskipun secara daring,” kata Gunadi.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Sementara itu, Ketua IPHI Bali Sugiono yang melantik dan mengambil sumpah pengurus IPHI Kabupaten/Kota se-Bali telah merancang program-program strategis jangka pendek, menengah, hingga panjang dalam lima tahun.

“Jangka menengah, pengurus IPHI akan diikutkan sertifikasi dan uji kompetensi pembimbing haji dan umrah profesional,” katanya.

Mengenai jangka panjang, IPHI Bali berencana membangun Rumah Sakit Haji di Buleleng pada 2027. Nantinya, rumah sakit ini tak hanya menjadi tempat pelayanan medis bagi jemaah haji. Namun, bisa melayani masyarakat Bali secara umum.

“Ini akan menjadi prioritas kami, terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji. Kami berharap RS bisa menjadi salah satu fasilitas kesehatan terbaik di Bali,” terang Sugiono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *