Inspeksi Mendadak Disdag Temukan Harga Daging Sapi dan Ayam Melonjak saat Musim Haji

Posted on

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar tradisional di Mataram, Senin (5/5/2025). Hasilnya, harga daging sapi dan ayam mengalami kenaikan signifikan selama musim haji.

Sidak dilakukan di Pasar Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, dan Pasar Dasan Agung, Kecamatan Selaparang. Di dua lokasi ini, harga daging sapi terpantau berbeda.

“Hari ini kami lakukan pantauan untuk harga daging (sapi) dan daging ayam. Di Pasar Kebon Roek, harga daging ada di kisaran Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu per kilogram. Namun di Pasar Dasan Agung, harga daging (naik) sampai Rp 140 ribu per kilogramnya,” ujar Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram, Sri Wahyunida, saat diwawancarai di Pasar Dasan Agung.

Menurut Nida, stok daging sapi berkurang lantaran jumlah pemotongan hewan menurun. Beberapa pedagang menyebut sapi yang dipotong berukuran kecil karena stok sapi dewasa dijaga untuk Idul Adha.

“Alasan masing-masing pedagang tadi ada yang pemotongan sapi yang agak berkurang, ada juga karena sapi yang dipotong itu masih (usia) kecil, karena ditakutkan (stok) untuk Hari Raya Kurban yang dilihat dari umurnya (berkurang). Sehingga yang dipotong-potong itu (sapi yang) kecil-kecil. Jadi kelihatannya, stok daging kita sedikit berkurang. (Bahkan ada juga) jagal yang memotong daging itu jarang,” beber Nida.

Kondisi ini membuat harga daging sapi di Pasar Dasan Agung merangkak naik dari sebelumnya Rp 120 ribu menjadi Rp 140 ribu per kilogram sejak usai Lebaran.

“Selesai Lebaran itu naik terus harganya, dari yang sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram, jadi Rp 140 ribu per kilogram sekarang,” kata Baiqiah, pedagang daging di Pasar Dasan Agung.

Meski naik, permintaan daging tetap tinggi. “Ada sih yang bilang, kok mahal sekarang, tapi mau nggak mau mereka beli juga. Karena butuh, apalagi sekarang musim haji, mau nggak mau ya mereka beli, walaupun harganya naik,” tambahnya.

Tak hanya daging sapi, harga daging ayam juga terdampak musim haji. Farida, pedagang ayam di Pasar Dasan Agung, menyebut harga ayam naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 34-35 ribu per kilogram.

“Biasanya Rp 25 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp 34 ribu sampai Rp 35 ribu per kilonya. Harganya mulai naik saat musim haji,” ujarnya.

Tingginya permintaan daging sapi saat musim haji tidak diimbangi dengan ketersediaan stok daging beku di Kota Mataram. Distributor mengaku saat ini stok daging beku dalam kondisi kosong.

“Untuk sementara belum ada (stoknya),” kata Sales Marketing CV 88, Dedi Suhendra, saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (5/5/2025).

Menurut Dedi, permintaan daging beku meningkat drastis saat musim haji karena banyaknya acara syukuran (roah) menjelang keberangkatan jemaah. Namun, stok yang tersedia hanya daging premium untuk kebutuhan hotel.

“Di musim haji ini banyak (sekali) roah, kesempatan ini nggak bisa lewat (begitu saja). (Tapi) sekarang stok (daging) sapi belum ada, ada sedikit (banget stoknya di dalam) tapi itu untuk premium yang biasanya untuk hotel bintang lima. Seperti tenderloin dari New Zealand dan Australia,” katanya.

Dedi mencatat, penjualan daging beku biasanya melonjak tiga kali lipat pada musim haji. Dengan stok yang kosong, warga kini beralih ke alternatif lain.

“Biasanya kalau musim haji peningkatannya bisa sampai tiga kali lipat, (karena stok sekarang kosong warga) akan lari ke daging ayam. Tapi kalau maksa pun, (masyarakat) larinya ke tulang (sapi) untuk buat bebalung atau dibuat sop,” jelasnya.

Sebagai perbandingan, harga daging sapi beku sebelumnya hanya Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram, jauh lebih murah dibanding daging segar yang kini tembus Rp 150 ribu per kilogram.

Kepala Bidang Bapokting Disdag Mataram, Sri Wahyunida, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas provinsi untuk mencari solusi.

“Ternyata ketersediaan stok daging beku mengalami kekosongan, kami juga baru koordinasi dengan distributor kita. Untuk tindaklanjut kami akan koordinasi dengan Disdag provinsi, terkait penambahan kuota daging beku dan solusinya bagaimana,” kata Nida saat mengunjungi distributor CV 88 di Sandubaya.

Ia mengaku baru mengetahui bahwa kekosongan stok daging beku sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Koordinasi akan dilakukan dengan dinas teknis untuk mengantisipasi kebutuhan menjelang Idul Adha.

Stok Daging Beku Kosong