Pengurus Masjid Agung Al-Mujahidin Tabanan, Bali, memastikan tradisi Ngejot atau berbagi makanan atau daging kurban kepada tetangga termasuk warga nonmuslim, tetap dilaksanakan pada Idul Adha 2025.
Tradisi ini menjadi bentuk menjaga silaturahmi serta memperkuat toleransi antarumat beragama di lingkungan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, tempat masjid tersebut berada.
Ketua Panitia Kurban Masjid Agung Tabanan, Muhammad Barlian, menjelaskan tradisi Ngejot ini sudah berlangsung sejak lama dan tetap dipertahankan. Namun, jumlah hewan kurban tahun ini mengalami penurunan dari jumlah tahun lalu.
“Untuk sapi tahun ini ada tujuh ekor. Sedangkan tahun lalu sembilan ekor. Sementara untuk kambing, tahun ini belum kami terima. Dua atau satu hari sebelumnya biasanya baru diketahui,” papar Barlian, Senin (2/6/2025).
Untuk pemotongan hewan kurban dilakukan pada 7 Juni atau sehari setelah Idul Adha. Menurutnya, hal tersebut diperbolehkan dalam hukum Islam.
Sementara untuk salat Id pada saat Hari Idul Adha 1446 H dilakukan di dua lokasi. Pertama di Masjid Agung Al-Mujahidin Tabanan dan Lapangan Debes, Tabanan.
“Kami memang menyiapkan dua lokasi karena kalau di Masjid Agung Tabanan tempatnya tidak mencukupi. Selain itu, Idul Adha biasanya berbeda dengan Idul Fitri karena umat tidak semua mudik,” tandasnya.