Hindari Bunga Tinggi, Badung Pinjam Rp 1,4 Triliun untuk Proyek Jalan

Posted on

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung memutuskan melakukan pinjaman dana secara bertahap untuk pembangunan tiga ruas jalan baru di kawasan Kuta Utara dan Kuta Selatan. Pada tahap awal, Pemkab akan meminjam dana lebih dari Rp 1,4 triliun pada tahun 2025.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menjelaskan, keputusan untuk meminjam secara bertahap diambil agar bunga pinjaman tidak membengkak. Dana tahap pertama akan difokuskan untuk pembebasan lahan.

“Kalau di 2025 kita sudah pinjam uang Rp 2,8 triliun, bunganya akan membengkak nanti. Berapa kebutuhan kami di 2025 ini, segitu yang kami mohonkan di 2025, sehingga menentukan besaran bunga yang harus wajib kami bayarkan,” kata Adi Arnawa seusai rapat paripurna penyampaian Rancangan KUA-PPAS Perubahan 2025 di DPRD Badung, Selasa (22/7/2025).

Adi membuka peluang penambahan pinjaman dengan nilai yang sama pada 2026 untuk membiayai konstruksi jalan. Ia menyebut, proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan pembebasan lahan pada 2025, disusul tender di akhir tahun, dan pelaksanaan konstruksi di awal 2026.

“Ini ada tahapan, di 2025 ini pembebasan lahan dan harapan kami skemanya di akhir 2025 akan dilakukan tender. Sehingga konstruksi dilaksanakan di awal tahun (2026). Harapan kami di 2026, ketiga jalan yang kami rancang sudah tuntas,” ujarnya.

Adi menekankan bahwa langkah pinjaman ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan harga lahan di Badung. Pemkab juga telah berkomunikasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai salah satu calon kreditur.

“Jika langkah ini tidak segera diambil, setelah harga lahan yang naik cepat, pemerintah akan kesulitan pengadaan lahan di kemudian hari. Konsekuensinya harapan untuk bisa mengatasi macet tidak akan bisa terwujud,” jelasnya.

Sebelumnya, Adi beberapa kali menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari peningkatan infrastruktur untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, terutama di kawasan pariwisata. Tiga titik jalan baru akan dibangun dalam proyek tersebut.

Saat ini, proyek yang tengah berjalan adalah lanjutan pembangunan jalur lingkar barat Pecatu yang menghubungkan kawasan GWK hingga Uluwatu. Selain itu, juga dirancang jalur lingkar selatan menuju Melasti dan penataan kawasan Petitenget-Batubelig hingga Teuku Umar Barat.

Adi menargetkan anggaran proyek ini disahkan dalam APBD Perubahan 2025 agar bisa segera dieksekusi akhir tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *