Hari Donor Darah Sedunia diperingati setiap tahun pada 14 Juni. Dikutip dari laman resmi WHO, pemilihan tanggal ini bertepatan dengan hari lahir Karl Landsteiner (1868-1943), ilmuwan asal Austria yang berjasa menemukan sistem golongan darah ABO pada tahun 1901. Bersama Alexander S. Wiener, Landsteiner juga mengidentifikasi faktor Rhesus (Rh) pada yang memungkinkan transfusi darah menjadi lebih aman.
Hari peringatan ini pertama kali diperingati pada tahun 2004, dan kemudian secara resmi ditetapkan oleh Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) ke-58 pada tahun 2005 sebagai agenda tahunan global. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah dan menghargai kontribusi para pendonor darah sukarela.
Pada Hari Donor Darah Sedunia tahun 2025 ini mengusung tema “Give blood, give hope: together we save lives”, yang artinya “Donorkan darah, berikan harapan: bersama kita selamatkan nyawa”.
Sebuah penghormatan kepada jutaan pendonor darah yang secara sukarela memberikan kesempatan kedua bagi orang lain untuk hidup lewat setiap tetes darah. Hal ini mengingat ada jutaan pasien di seluruh dunia yang bergantung pada transfusi darah setiap tahun.
Kampanye Hari Donor Darah Sedunia tahun ini bertujuan untuk:
– Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah dan plasma serta dampaknya bagi pasien.
– Mengajak pendonor lama dan baru untuk rutin mendonorkan darah guna menjaga ketersediaan stok darah yang aman dan memadai.
– Menunjukkan dampak positif donor darah terhadap kesejahteraan orang lain, serta menanamkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial.
– Mendorong dukungan dari pemerintah dan mitra pembangunan dalam memperkuat program donor darah nasional untuk menjamin akses transfusi darah yang aman bagi semua.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Berdasarkan informasi dari laman Kementerian Kesehatan, berikut manfaat kesehatan dari donor darah:
1. Tubuh Terasa Lebih Segar
Donor darah memicu tubuh memproduksi darah baru yang lebih segar, membuat tubuh terasa lebih bugar.
2. Menyehatkan Jantung
Donor darah dapat membantu menurunkan kadar zat besi dalam tubuh yang jika berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Memicu Produksi Sel Darah Baru
Tubuh akan segera menggantikan darah yang hilang dengan sel darah baru yang lebih sehat.
4. Membantu Deteksi Dini Masalah Kesehatan
Proses donor melibatkan pemeriksaan tekanan darah dan hemoglobin, yang bisa membantu mendeteksi masalah kesehatan secara dini.
5. Mengurangi Risiko Kanker
Penurunan kadar zat besi juga dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti hati, paru-paru, dan usus besar.
6. Bantu Jaga Berat Badan
Sekali donor darah bisa membakar sekitar 650 kalori, meskipun bukan metode utama untuk diet.
7. Meningkatkan Kesehatan Mental
Memberikan darah bagi yang membutuhkan dapat memberikan rasa puas dan kebahagiaan batin.
Mengacu pada informasi dari PMI Jakarta Barat, berikut syarat yang harus dipenuhi:
– Sehat jasmani dan rohani
– Usia 17 sampai dengan 65 tahun.
– Berat badan minimal 45 kg.
– Tekanan darah :
sistole 100 – 170
diastole 70 – 100
– Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%
– Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun)
Supaya donor darah berjalan dengan lancar, perhatikan juga beberapa panduan donor darah berikut ini:
– Istirahat minimal 4 jam sebelum donor.
– Makanlah 3 – 4 jam sebelum mendonorkan darah, jangan menyumbangkan darah dengan keadaan perut kosong.
– Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas) sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina.
– Setelah donor beristirahat paling setidaknya 10 menit sambil menikmati makanan, sebelum kembali beraktifitas.
– Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.
