Sebanyak 78 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Karangasem telah rampung secara kelembagaan dan siap beroperasi. Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par) meminta seluruh pengurus koperasi fokus pada tata kelola yang transparan dan akuntabel.
“Ini sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat untuk mengelola potensi desa dengan prinsip koperasi yang modern. Jadi bukan sekadar lembaga simpan pinjam,” kata Gus Par, Rabu (29/10/2025).
Gus Par menilai koperasi akan menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya, seperti keterbatasan modal, kemampuan manajemen, hingga pemanfaatan teknologi digital. Karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak agar koperasi mampu bertahan dan berdaya saing.
“Di tengah tantangan itu, ada peluang besar untuk tumbuh sesuai harapan dan berdaya saing. Namun kita harus mau bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Gus Par.
Dengan beroperasinya 78 KDKMP tersebut, pondasi ekonomi kerakyatan di Karangasem diharapkan semakin kokoh dan modern. Program ini juga didukung oleh berbagai regulasi dari pemerintah pusat, termasuk Kementerian dan Instruksi Presiden.
Program KDKMP disebut sebagai langkah strategis pemerintah untuk memastikan potensi ekonomi lokal dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa dan kelurahan di Karangasem.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Karangasem I Gede Loka Santika menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi kepada pengurus dan pengawas koperasi merah putih di 78 desa dan kelurahan.
“Ada sebanyak 158 peserta yang mengikuti sosialisasi. Melalui pemahaman yang benar, kami harap dapat terwujud koperasi yang kuat, sehat, tangguh, dan mandiri serta dikelola secara transparan dan akuntabel,” ujar Santika.
