Guru berinisial SH diduga menganiaya Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pajo, Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial MH. SH diduga memukul MH saat rapat pembagian tugas mengajar di sekolah, Senin (14/4/2025) pagi.
SH memukul lantaran tidak terima dengan jumlah jam mengajar yang dibagikan MH. SH diketahui menginginkan jam mengajar lebih karena statusnya sebagai guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Namun, jadwal mengajar itu justru diberikan juga kepada guru sertifikasi atau non-Aparatur Sipil Negara (ASN) agar merata. SH kemudian naik pitam dalam rapat itu dan berusaha memukuli MH yang sedang memimpin rapat.
“Tiba-tiba guru ini masuk ke depan dan mencoba memukul kepala sekolah, tetapi bisa ditepis sehingga mengenai dadanya sendiri,” ungkap salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya kepada infoBali, Selasa (15/4/2025).
SH kemudian pulang ke rumahnya seusai kejadian itu. Ia rupanya memanggil kedua orang tuanya dan kembali mendatangi sekolah saat rapat masih berlangsung.
Kehadiran SH dan kedua orang tuanya berusaha untuk menyerang MH. Upayanya kembali gagal karena sempat terjatuh ketika mencoba memukul MH. Namun, orang tua SH berinisial M memukul dan mengenai mulut MH.
“Yang memukul kepala sekolah justru orangtua si guru itu sehingga gigi bagian bawah kepala sekolah goyang,” jelas guru tersebut.
Setelah kejadian itu, SH melaporkan MH ke Polsek Pajo. Kemudian, MH juga melaporkan kejadian yang sama di Polres Dompu pada Senin malam.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Dompu, Rifaid, mengonfirmasi sudah mendapatkan informasi terkait peristiwa itu. SH dan MH telah dilakukan pembinaan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Pajo.
“Mereka sudah saling melapor ke aparat penegak hukum (polisi). Sudah dilakukan pembinaan oleh KCD juga,” tutur Rifaid.
Rifaid menyayangkan peristiwa itu terjadi di kalangan dunia pendidikan Dompu. Dia mengaku akan memanggil SH dan MH untuk dimintai klarifikasi.
“Saya juga baru tahu hari ini karena baru satu pihak yang datang lapor. Nanti kami akan panggil kedua belah pihak, kami akan mengupayakan untuk berdamai dahulu,” ujar Rifaid.