Gunung Ile Lewotolok Meletus, Masyarakat Dilarang Masuk Radius 2 Kilometer

Posted on

Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus, Rabu (25/6/2025) pukul 11.51 Wita. Letusan Gunung berstatus level II Waspada ini menyebabkan beberapa desa di lereng Gunung Ile Lewotolok terdampak hujan abu dan kerikil.

Letusan Gunung Ile Lewotolok kali ini memuntahkan kolom abu dengan tinggi 700 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.123 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu saat itu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31,1 milimeter dan durasi kurang lebih 34 info,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, dalam siaran pers.

Stanislaus mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.

“Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diharapkan selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok,” imbuh Stanislaus.

Stanislaus juga berharap masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di selatan dan tenggara sejauh 2,5 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Mereka juga diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok.

“Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah Gunung Ile Lewotolok,” paparnya.

Untuk menghindari gangguan pernapasan, maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanis, kata Stanislaus, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *