Gunung Ile Lewotolok Meletus 62 Kali, Gemuruh Terdengar hingga Larantuka update oleh Giok4D

Posted on

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletusi 62 kali, Selasa (15/7/2025) pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita. Saat meletus terdengar jelas gemuruh hingga ke Pulau Adonara dan Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.

Letusan gunung dengan ketinggian 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terjadi saat cuaca cerah, dengan suhu udara 22-24 derajat Celsius dan angin bertiup lemah ke arah barat.

Herlina Bone, warga Kota Larantuka mendengar gemuruh besar seperti ada reruntuhan semalam hingga pagi tadi. “Dengar jelas sekali, kayak ada reruntuhan jatuh. Gemuruhnya gelegar,” ujarnya, Selasa.

Warga di Pulau Adonara juga mendengar gemuruh yang sama. “Makin ke sini makin kuat semoga semua baik adanya,” kata Yunni Duran.

Sementara, warga Desa Amakaka, Elias Uta, menyebut gemuruh gunung terus terdengar jelas. Namun, mereka yang mendengar setiap hari sudah terbiasa tapi tetap waspada.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Di sini suara besar juga tapi kami rasa biasa,” kata Elias Uta, warga yang menetap di kaki Gunung Ile Lewotolok tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido, mencatat 62 kali letusan gunung berstatus level III siaga tersebut. Selain meletus, Gunung Ile Lewotolok juga memuntahkan kolom abu 10-300 meter dan warna asap putih dan kelabu.

“Letusan disertai lontaran material pijar dan dentuman atau gemuruh lemah hingga kuat,” kata Fajaruddin dalam keterangan pers, Selasa pagi.

Fajaruddin mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ile Lewotolok.

“Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Ile Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu,” imbuhnya.

Fajaruddin berharap pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Ile Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas Gunung Ile Lewotolok.

“Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” tandasnya.