Gunung Ile Lewotolok Meletus 48 Kali Pagi Ini, Lontarkan Lava Pijar

Posted on

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus 48 kali, Sabtu (12/7/2025). Letusan tercatat mulai pukul 00.00 Wita sampai 06.00 Wita. Gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memuntahkan kolom abu setinggi 100-250 meter serta warna asap putih kelabu. Gunung juga melontarkan lava pijar yang tampak merah membara.

“Letusan 48 kali dengan amplitudo 11,9-36,2 milimeter dengan durasi 41-45 info. Letusan disertai gemuruh lemah-kuat. Teramati lontaran lava pijar ke segala arah, dominan ke barat daya, selatan, dan tenggara dengan jarak luncur 200-500 meter dari pusat letusan,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, dalam keterangan resmi yang diterima infoBali, Sabtu.

Stanis mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Mereka juga diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava serta awan panas dari sektor selatan dan tenggara. Kemudian, sektor Barat serta sektor timur laut Gunung Ile Lewotolok.

“Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Ile Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu,” urai Stanis.

Letusan Lewotobi Laki-laki

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, juga meletus lagi pada Jumat (11/7/2025) pukul 14.10 Wita. Erupsi ini membuat warga yang tengah melintas di jalur Trans Larantuka-Maumere terpaksa putar balik karena jalur tersebut melewati Desa Dulipali yang masuk dalam radius Kawasan Rawan Bencana (KRB).

Warga Desa Klatanlo, Ito Leba, menceritakan saat dirinya dan kerabatnya dalam perjalanan menuju Klatanlo, tiba-tiba Gunung Lewotobi Laki-laki meletus. Ia mengaku tidak mendengar suara letusan karena sedang berada di atas sepeda motor.

“Kami mau ke Klatanlo, tiba-tiba pas di Desa Nobo, gunung meletus. (Kami) ke Klatanlo lihat rumah, hasil akhirnya putar balik,” ujar Ito kepada infoBali, Jumat (11/7/2025).

Ia menambahkan, letusan hanya terlihat dari kejauhan. “Tidak dengar bunyi, cuma lihat erupsinya,” imbuhnya.

Sementara itu, warga Desa Boru, Erson Soge, mengaku sempat mendengar suara ledakan, meski tidak terlalu besar.

“Ledak hanya tidak terlalu besar. Abu ke arah selatan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *